Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/274: Bina pantaraning révisi

Saking Wikisource
Cihna: Ujiwacén
Cihna: Kapastika
Status kacaStatus kaca
-
Kaca sané sampun kauji
+
Kapastika
Daging kaca (antuk katransklusiyang):Daging kaca (antuk katransklusiyang):
Carik 12: Carik 12:
baginda merasa susah, lalu berkaul,<br>
baginda merasa susah, lalu berkaul,<br>
"Nah, barang siapa dapat mengobati serta menyembuhkan<br>
"Nah, barang siapa dapat mengobati serta menyembuhkan<br>
anakku sebagai sediakala, boleh perhamba anakku selama seta-<br>
anakku sebagai sediakala, boleh perhamba anakku selama setahun,”<br>
hun,”<br>
Sekarang tersebut Men Bekung. Dia disuruh menghadap ke<br>
Sekarang tersebut Men Bekung. Dia disuruh menghadap ke<br>
istana oleh Raden Galuh untuk memberi tahu raja bahwa dia mem-<br>
istana oleh Raden Galuh untuk memberi tahu raja bahwa dia mem-<br>
Carik 24: Carik 23:
diobati, pohon kelapa dan padi yang tumbuh di kepalanya dengan<br>
diobati, pohon kelapa dan padi yang tumbuh di kepalanya dengan<br>
seketika hilang. Setelah Raden Mantri sembuh, raja menyerahkan<br>
seketika hilang. Setelah Raden Mantri sembuh, raja menyerahkan<br>
putra beliau kepada orang tua itu untuk diperhamba selama seta-<br>
putra beliau kepada orang tua itu untuk diperhamba selama setahun. Kemudian Raden Mantri diajak ke rumah Men Bekung. Di<br>
hun. Kemudian Raden Mantri diajak ke rumah Men Bekung. Di<br>
ana Raden Mantri menghamba menjadi tukang sapu dan tukang<br>
ana Raden Mantri menghamba menjadi tukang sapu dan tukang<br>
cuci, Lama-kelamaan setelah masa beliau menghamba hampir ber-<br>
cuci, Lama-kelamaan setelah masa beliau menghamba hampir ber-<br>
akhir, Raden Galuh menjelma kembali menjadi perempuan dewa-<br>
akhir, Raden Galuh menjelma kembali menjadi perempuan dewasa. Setelah dilihat perempuan itu oleh Raden Manttri, beliau ter-<br>
sa. Setelah dilihat perempuan itu oleh Raden Manttri, beliau ter-<br>
ingat akan seorang perempuan yang dikiranya mati di hutan, yang<br>
ingat akan seorang perempuan yang dikiranya mati di hutan, yang<br>
tubuhnya ditutupi dengan potongan kainnya. Akan tetapi, beliau<br>
tubuhnya ditutupi dengan potongan kainnya. Akan tetapi, beliau<br>
Carik 35: Carik 32:
disuruh mencuci kain luar dan kain dalam. Pada waktu itulah da-<br>
disuruh mencuci kain luar dan kain dalam. Pada waktu itulah da-<br>
pat dilihatnya potongan kainnya, Raden Galuh memang sengaja<br>
pat dilihatnya potongan kainnya, Raden Galuh memang sengaja<br>
memakai potongan kain Raden Mantri sebagai kain dalam. Seha-<br>
memakai potongan kain Raden Mantri sebagai kain dalam. Sehabis mencuci, beliau bertanya kepada Raden Galuh,
bis mencuci, beliau bertanya kepada Raden Galuh,


268
268

Uahan ri tatkala 25 Oktober 2023 20.27

Kaca puniki kavalidasi

kan teguran I Punta dan Jrudeh. Setelah selesai mandi, kepalanya
berat dan mulutnya gatal, kemudian beliau segera pulang. Setiba
di istana sakitnya makin keras, lalu beliau tidur. Keesokan pagi-
nya ketika beliau bangun dari tempat tidur, tahu-tahu tumbuh
tunas nyiur di kepalanya dan tumbuh padi di mulutnya. Ketika
raja dan permaisuri mengetahui keadaan putranya beliau, lalu
beliau memerintahkan memanggil dukun. Semua dukun di Kari-
pan telah mencoba mengobati Raden Mantri, tetapi tidak ada
yang bisa menyembuhkan. Tunas kelapa makin hari makin tinggi
dan padi makin rimbun, sehingga Badan Raden Mantri tidak tam-
pak. Beliau tertutup oleh padi dan akar pohon nyir. Karena itu,
baginda merasa susah, lalu berkaul,
"Nah, barang siapa dapat mengobati serta menyembuhkan
anakku sebagai sediakala, boleh perhamba anakku selama setahun,”
Sekarang tersebut Men Bekung. Dia disuruh menghadap ke
istana oleh Raden Galuh untuk memberi tahu raja bahwa dia mem-
punyai ibu tiri tua bernama Ni Dukun Sakti yang akan sanggup
mengobati Raden Mantri. Setelah Men Bekung memberi tahu
baginda, beliau memerintahkan mencari orang tua itu ke rumah
Men Bekung. Pada saat itu Raden Galuh menjelma menjadi orang
tua renta yang dengan bertongkat berangkat ke istana. Setiba di
istana Dukun Sakti segera mengobati Raden Mantri. Setelah beliau
diobati, pohon kelapa dan padi yang tumbuh di kepalanya dengan
seketika hilang. Setelah Raden Mantri sembuh, raja menyerahkan
putra beliau kepada orang tua itu untuk diperhamba selama setahun. Kemudian Raden Mantri diajak ke rumah Men Bekung. Di
ana Raden Mantri menghamba menjadi tukang sapu dan tukang
cuci, Lama-kelamaan setelah masa beliau menghamba hampir ber-
akhir, Raden Galuh menjelma kembali menjadi perempuan dewasa. Setelah dilihat perempuan itu oleh Raden Manttri, beliau ter-
ingat akan seorang perempuan yang dikiranya mati di hutan, yang
tubuhnya ditutupi dengan potongan kainnya. Akan tetapi, beliau
masih ragu-ragu. Ketika Raden Galuh datang bulan, Raden Man tri
disuruh mencuci kain luar dan kain dalam. Pada waktu itulah da-
pat dilihatnya potongan kainnya, Raden Galuh memang sengaja
memakai potongan kain Raden Mantri sebagai kain dalam. Sehabis mencuci, beliau bertanya kepada Raden Galuh,

268