Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/274

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

kan teguran I Punta dan Jrudeh. Setelah selesai mandi, kepalanya berat dan mulutnya gatal, kemudian beliau segera pulang. Setiba di istana sakitnya makin keras, lalu beliau tidur. Keesokan paginya ketika beliau bangun dari tempat tidur, tahu-tahu tumbuh tunas nyiur di kepalanya dan tumbuh padi di mulutnya. Ketika raja dan permaisuri mengetahui keadaan putranya beliau, lalu beliau memerintahkan memanggil dukun. Semua dukun di Koripan telah mencoba mengobati Raden Mantri, tetapi tidak ada yang bisa menyembuhkan. Tunas kelapa makin hari makin tinggi dan padi makin rimbun, sehingga Badan Raden Mantri tidak tampak. Beliau tertutup oleh padi dan akar pohon nyir. Karena itu, baginda merasa susah, lalu berkaul,

"Nah, barang siapa dapat mengobati serta menyembuhkan anakku sebagai sediakala, boleh perhamba anakku selama setahun,”


Sekarang tersebut Men Bekung. Dia disuruh menghadap ke istana oleh Raden Galuh untuk memberi tahu raja bahwa dia mempunyai ibu tiri tua bernama Ni Dukun Sakti yang akan sanggup mengobati Raden Mantri. Setelah Men Bekung memberi tahu baginda, beliau memerintahkan mencari orang tua itu ke rumah Men Bekung. Pada saat itu Raden Galuh menjelma menjadi orang tua renta yang dengan bertongkat berangkat ke istana. Setiba di istana Dukun Sakti segera mengobati Raden Mantri. Setelah beliau diobati, pohon kelapa dan padi yang tumbuh di kepalanya dengan seketika hilang. Setelah Raden Mantri sembuh, raja menyerahkan putra beliau kepada orang tua itu untuk diperhamba selama setahun. Kemudian Raden Mantri diajak ke rumah Men Bekung. Di ana Raden Mantri menghamba menjadi tukang sapu dan tukang cuci, Lama-kelamaan setelah masa beliau menghamba hampir berakhir, Raden Galuh menjelma kembali menjadi perempuan dewasa. Setelah dilihat perempuan itu oleh Raden Manttri, beliau teringat akan seorang perempuan yang dikiranya mati di hutan, yang tubuhnya ditutupi dengan potongan kainnya. Akan tetapi, beliau masih ragu-ragu. Ketika Raden Galuh datang bulan, Raden Mantri disuruh mencuci kain luar dan kain dalam. Pada waktu itulah dapat dilihatnya potongan kainnya, Raden Galuh memang sengaja memakai potongan kain Raden Mantri sebagai kain dalam. Sehabis mencuci, beliau bertanya kepada Raden Galuh,

268