Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/273

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

2.18.2. Terjemahan

Ni Dukun Sakti

Ada suatu cerita, Ni Dukun Sakti. Tersebutlah raja Daha mempunyai sebuah taman yang sangat keramat. Jika ada orang pe- rempuan yang belum dewasa datang ke taman itu, pasti akan men- dapat bahaya. Pada saat bulan purnama pada bulan Oktober Ida Raden Galuh Daha dilarang mandi ke taman karena beliau belum dewasa, tetapi beliau tidak menghiraukan larangan ibunya. Pada saat itu Raden Galuh diterbangkan oleh kabut gelap dan jatuh di tengah hutan negeri Koripan.

Tersebutlah Mantri Koripan sedang berburu di hutan diiring- kan oleh hamba beliau. Di sana beliau berjumpa dengan Raden Galuh. Raden Mantri minta kepada Raden Galuh agar mau diajak ke Koripan, tetapi beliau menolak. Karena keras cintanya kepada Raden Galuh dan tidak tahu bahwa mereka bersepupu, lalu Raden Galuh diperkosa. Karena belum akil balig, setelah diperkosa beliau pingsan. Raden Mantri menduga Raden Galuh telah meninggal. Kain Raden Mantri Koripan dipotong, digunakan untuk menutupi tubuh Raden Galuh, dan kemudian ditinggalkan pulang.

Sekarang tersebutlah Men Bekung. Kebetulan dia sedang mencari kayu api dan dijumpainya Raden Galuh telah sadar. Ra- den Galuh diajak pulang dan dijadikan anak angkat. Sejak itu Men Bekung menjadi kaya. Lama-kelamaan setelah Raden Galuh dewa- sa, beliau selalu ingat akan perkosaan Raden Manitri. Oleh karena itu, beliau ingin membalas dendam dan menyakiti Raden Mantri.

Pada saat bulan purnama bulan Oktober pagi-pagi buta Raden Galuh mandi di taman Ida Raden Mantri. sehabis mandi beliau meninggalkan langir dan sugi sambil mengutuk,

“Hai, langir dan sugi, bila kamu digunakan untuk mencuci ramout dan menggosok gigi oleh Raden Mantri Koripan, tumbuh- lah kamu menjadi pohon nyiur di kepalanya dan menjadi padi di mulutnya’’. Setelah mengutuk, beliau pulang ke rumah Men ' Bekung.

‘Diceritakan Raden Mantri mandi ke taman diiringkan oleh I Punta dan I Jrudeh. Beliau menemukan langir dan sugi di sam- ping pancuran. Langir dan sugi itu digunakan untuk mencuci rambut dan menggosok gigi oleh Raden Mantri tanpa mengindah-

267