Kaca:Struktur Novel Dan Cerpen Sastra Bali Modern.pdf/21

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

10

diakui oleh si pengarang. High Noon menceritakan seorang sheriff yang menanti kedatangan gerombolan penjahat yang bermaksud hendak membu­nuhnya. Seluruh kota ikut membantu sheriff. Bahkan, istri sheriff itu tam­pak ikut meninggalkannya sehingga dia harus menghadapi empat pembunuh seorang diri. Jadi, temanya adalah memerlukan keberanian untuk menu­naikan tugas. Akan tetapi, akhirnya istrinya kembali untuk membantu membinasakan musuh-musuhnya. Hal ini bertujuan menguatkan tema karena dengan kembalinya, si istri ingin mcnunjukkan bahwa dia mempunyai kebe­ranian dan pengabdian untuk menunaikan kewajibannya.

Cerita pendek mempunyai alur dan subalur serta tema dan subtema. Hal ini dapat dilihat dalam Marty yang mempunyai tema bahwa jika mengenai kebutuhan diri sendiri, dengarlah suaramu sendiri. Dalam novel ini diceritakan tentang seorang pemuda yang kembali kepada kekasihnya yang oleh ibu dan teman-temannya dianggap inferior. Subtemanya tersirat pada kepergian bibinya dari rumah anaknya, yaitu generasi baru mendesak generasi lama.

Setiap cerita yang baik dibentuk oleh tema yang menentukan arah. Tema yang menentukan arah ini memilih dan mengatur semua unsur yang dimasukkan ke dalam cerita, misalnya tokoh-tokohnya, aksinya, pemecahan konfliknya yang oleh pengarang digunakan untuk menghidupkan jalan cerita.

Cerita dapat merupakan interpretasi mengenai aspek manusia. Dalam diri setiap pengarang berbobot, interpretasi semacam jtu tmbul dari pandangan­ nya tentang dunia atau filsafat hjdupnya yang merupakan catatannya mengenai arti hidup. Oleh karena itu, setiap penulis mempunyai timbangan tentang nilai, baik nilai kuantitatif maupun kualitatif. Medium apa pun yang digunakan oleh pengarang, ia betul-betul terlibat dalam kualitas pengalaman. Pokok pembicaraannya secara keseluruhan lazimnya adalah tentang kualilas manusia dan penilaiannya mengenai pengalaman manusia tertentu yang merupakan kebenarannya atau kecenderungannya. Pada jalan cerita pengarang meletakkan pengaruhnya tentang timbangan penilaian atau sikapnya terhadap isi cerita itu.

Pada uraian sebelumnya telah dinyatakan bahwa tema menentukan segala sesuatu dalam cerita. Itu adalah arahnya atau maksud atau tujuannya. Karena maksud setiap pengarang berbeda-beda, tema yang dikemukakan bermacam-macam pula. Tema dapat berarti konsep intelektual tertentu atau menunjukkan situasi yang sangat kompleks. Pada umumnya, nilai cerita tidak terdapat pada temanya, tetapi pada penafsiran yang