Kaca:Struktur Novel Dan Cerpen Sastra Bali Modern.pdf/20

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

BAB II UNSUR-UNSUR STRUKTUR NOVEL CERPEN

2.1 Tema
Tema adalah makna karya sastra secara keseluruhan (Daiches, 1968:827). Tema dapat mengenai cobaan akan kebajikan seorang kesatria seperti yang terdapat dalam cerita Ramayana. Dapat pula tema itu mengenai dua rasa kesetiaan yang terdapat dalam diri satu orang, tetapi saling berlawanan, seperti cinta pada karier dan cinta pada keluarga. Ada kalanya satu karya sastra berisikan lebih dari satu tema, seperti kesetiaan dan kesewenang-wenangan. Dalam novel tema menentukan panjangnya waktu yang diperlukan untuk mengungkapkan isi ceritanya. Hal ini terlihat seperti pada karya Inggris, David Copperfield dan Moll Flanders, menyu­ guhkan biografi dengan lengkap, waktu yang diperlukan untuk mengungkap­kan isi cerita pun panjang. Sebaliknya, pada karya The Red Bagde of Courage dan Mrs. Dalloway karena ceritanya mengetengahkan tokoh-tokohnya pada saat-saat tertentu dalam kehidupan mereka, maka waktu yang diperlukan untuk mengungkapkan isi cerita lebih singkat.

Setiap cerita tentu ada temanya. Semakin baik bentukan cerita, semakin jelas temanya. Di atas sudah dinyatakan bahwa tema adalah arti karya sastra secara keseluruhan . Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa tema adalah pesan yang dibawa oleh cerita. Romeo dan Juliet bertemakan "cinta murni tidak takut mati". Dalam cerita Dead End, cerita sandiwara karya Sidney Kingsley, digambarkan kehidupan anak-anak buta hukum dari daerah pemukiman orang miskin di tengah-tengah kota. Anak-anak ini menjurus ke kehidupan kriminal sampai saat mereka melihat penjahat ditembak polisi. Jadi, temannya kemiskinan menimbulkan kejahatan.

Ada satu pendapat yang menyatakan bahwa tema tidak perlu berbicara tentang penemuan kebenaran baru. Tema adalah proyeksi kebenaran yang


9