Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/161

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

merasa diri kena fitnah lalu dengan pasrah bertekad untuk meninggalkan rumah supaya jangan selalu terjadi keributan karena ulah I Cupak. I Gerantang yang lugu, tulus hati dengan hormat dan bakti mohon pamit kepada orang tuanya untuk mempelajarkan diri. Setelah itu langsung dia pergi meninggalkan rumahnya tanpa tujuan yang pasti. Dia pergi kemana saja dibawa langkah kaki. Semakin lama berjalan semakin jauh saja keluar masuk desa keluar masuk hutan dan akhirnya kepayahan di tengah hutan pada suatu tebing di mana ada air terjun dan di bawahnya mengalir sungai yang deras. Di sana dia berhenti duduk termenung membayangkan nasibnya. Suasana hatinya sepi, pikirannya melayang jauh dihanyutkan oleh deburan gemuru nya air jatuh. Mahluk hutan di sekitarnya yang turut juga menyaksikan kejadian itu serasa turut bersedih.


Ketika I Cupak pulang dari mengadu ayam di rumah tetangga, dia segera menanyakan adiknya. Ayahnya lalu menyatakan bahwa I Gerantang sudah pergi minggat. Segala usul I Cupak sudah dipenuhi. Dia menjadi terkejut karena merasa bersalah. Perbuatannya tadi itu dikatakan hanya bermain-main saja,
hanya kelakar saja yang ditanggapi serius oleh ayahnya, yang mengakibatkan ayahnya hampir saja pingsan menyesali dirinya. I Cupak merasa kasihan kepada adiknya lalu minta kepada maknya supaya disiapkan bekal untuk menyusul kepergian I Gerantang dan akan membawanya kembali pulang. I Cupak sambil berlari-lari berteriak-teriak memanggil I Gerantang. Di manakah dia berada, apakah masih hidup atau bagaimana. Dan karena takdir ilahi mereka dapat berjumpa di tengah hutan pada air terjun itu. I Cupak dengan mengiba minta kepada I Gerantang supaya mau kembali pulang karena orang tuanya bersedih hati. Namun adiknya tetap pada pendirian dan keyakinan untuk melanjutkan perjalanan entah kemana. Akhirnya I Cupak mengalah dia mengikuti jejak adiknya ke mana saja pergi karena dia juga merasa sayang. Mereka pun lalu melanjutkan perjalanan lagi ke luar masuk hutan setelah I Cupak menghabiskan bekalnya sendiri. Dalam keadaan payah dan