Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/97

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

159. Ni Sewagati angucap,

wenten ko tunjung iriki,

nanging tunjung tuara melah,

lamun kanggo antuk gusti,

titiang suka mangurupin,

lamun pada nunggal kayun,

da bin manasak paspasan,

nasak manmggise tintihin,

lamun tahu,

biang sarat ngakih bunga.

(GS:55--57)


Terjemahan:

153. Si rangda berkata pelan,

ini bunga pudak bertulis,

selesaikan pembicaraan itu,

Ni Sewagati mengambil,

di bungkus sutra putih,

sudah dibuka pembungkusnya,

terlihat bunga pudak bertulis,

bersama-sama dengan sekar yang harum,

serbuk harum,

bersama gambir lir giro.


154. Lalu segera dibaca,

dibaca dalam hati,

adapun syair lagunya,

waktu Bimaniu mencuri,

Sang Diah Sitisundari,

waktu pertemuannya di taman,

disertai dengan kata-kata,

mudah-mudahan gusti ayu berkenaan,

karena gelisah,

Saya terbakar api cinta.

86