Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/24

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Dengan memperhatikan skema tersebut dapat dijelaskan bahwa pupuh pangkur terdiri atas tujuh baris dan setiap baris sudah ditentukan jumlah suku kata serta bunyi akhirmya sebagai berikut.

(1) Baris pertama terdiri atas delapan suku kata yang berakhir dengan bunyi /a/.

(2) Baris kedua terdiri atas sepuluh suku kata yang berakhir dengan bunyi /i/,

(3) Baris ketiga terdiri atas delapan suku kata yang berakhir dengan bunyi /u/,

(4) Baris keempat terdiri atas delapan suku kata yang berakhir dengan bunyi /a/.

(5) Baris kelima terdiri atas dua belas suku kata yang berakhir dengan bunyi /u/.

(6) Baris keenam terdiri atas delapan atau tujuh suku kata yang berakhir dengan bunyi /a/.

(7) Baris ketujuh terdiri atas delapan suku kata yang berakhir dengan bunyi /1/.

Berdasarkan pada lingsa pupuh pangkur itu, dicoba dilihat pupuh pangkur yang digunakan dalam GS, apakah sudah sesuai dengan persyaratan itu atau ada penyimpangan, baik dari segi banyaknya baris dalam setiap bait, banyaknya suku kata dalam setiap baris, maupun bunyi akhir dari setiap baris. Untuk itu, diambil empat bait pupuh pangkur pada bagian awal pemakaiannya, empat bait pada bagian tengah, dan empat bait pada bagian akhir pemakaian pupuh pangkur dalam GS. Pengambilan pupun pangkur pada bagian awal, tengah, dan akhir pemakaian pupuh tersebut dianggap dapat mewakili pupuh pangkur secara keseluruhan yang banyaknya 106 bait. Pemakaian pupuh pangkur pada bagian awal GS adalah sebagai berikut.

(1) Anging ne mungguh di lontar,

anak eluh rupane kadi Hiyang Ratih,

wayah lima likur tahun,

13