Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/151

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Ada kawarna ta sira,

prajurit anom apekik,

lalingsien Batara Semara,

pekik nulus tan patanding,

widagda nyakra werti,

sapolahe pratameng sastra,

salinggih sastrane lewih.

tuhu bagus,

mawasta I Ratnasemara. (GS:38)


Terjemahan:

Diceritakan sekarang,

seorang satria muda dan tampan,

bagaikan perwujudan Dewa Asmara,

tampan dan bagus tidak ada bandingannya,

pandai dalam segala hal,


setiap perbuatan terpuji,

pandai dan bijaksana dalam sastra,

segala ajaran sastra yang utama,

sungguh bagus,

bernama I Ratnasemara. (GS:38)


Kutipan di atas menggambarkan seorang kesatria yang cukup pandai dan bijaksana dalam bersastra. Dia memiliki wajah yang cukup tampan. Dia juga diibaratkan sebagai Dewa Asmara yang menjelma ke bumi. Oleh karena itu, banyak para gadis yang tertarik kepadanya, termasuk juga Ni Ketut Sewagati.


Gaya perbandingan juga tercermin pada tokoh pelengkap yaitu I Mudalara. I Mudalara dilukiskan sebagai seorang pemuda yang kaya raya. Ia berasal dari Banjar Kawan. Ia memiliki tubuh yang kerdil, wajah yang jelek, kulit yang hitam, dan lengan yang pendek. Dia diibaratkan seperti seekor kera. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.


Lengene ya baringkutan,

pipi kembung ceking muane runggih,