Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/150

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

melingkar halus,

alis matanya seperti bulan sabit,

sungguh menarik hati,

wajahnya seperti bulan purnama.


Pandangan matanya memikat hati bagaikan halilintar,

lehernya seperti lekuknya si bunga gadung,

bahunya jenjang,

tangannya lemah gemulai,

jari tangannya seperti bunga bakung yang belum mekar,

kuncupnya si bunga bakung,

putih kekuning-kuningan berkilauan.


Pinggangnya ramping,

kulitnya halus seperti kuningnya bunga sandat,

dengan buah dada yang montok berisi,

kalah buah kelapa kuning yang kembar,

pahanya mulus,

bagaikan putih bagaikan bunga pudak,

mengalahkan batang bambu yang kuning.


Kutipan di atas menggambarkan Ni Ketut Sewagati tokoh utama merupakan seorang gadis cantik yang tidak ada celanya. Dia diperbandingkan seperti dewi Ratih yang menjelma ke dunia. Di samping itu, dia juga dilukiskan sebagai Dewi Supraba yang menjelma menjadi manusia. Setiap melihat kecantikan Ni Sewagati, banyak para pemuda yang terpesona olehnya, terutama Ratnasemara dan I Mudalara. I Ratnasemara begitu dilirik oleh Ni Sewagati hatinya merasa tertusuk duri, sulit untuk dihilangkannya. Demikian juga, I Mudalara hatinya merasa tersentuh ketika melihat wajah Ni Ketut Sewagati.


Selanjutnya, gaya perbandingan tercermin pula pada tokoh kedua, yaitu I Ratnasemara. I Ratnasemara seorang pemuda yang cukup tampan diperbandingkan perwujudannya seperti Dewa Asmara. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.