Ni Sewambara berkata,
Minggir kalian ke pinggir,
Bidadari Supraba datang,
Beliau suruh di depan,
dikuti bersama-sama,
lalu mereka berjalan serentak,
sambil tertawa.
Ni Sewagati berkata ,
Jangan main-main dan jangan memuji,
ada pimpinan,
tempatkanlah diri saya. (GS:41--42)
Kutipan tersebut menggambarkan bahwa Ni Ketut Sewagati selalu
memrertahankan sifat-sifat kewanitaannya . la juga pandai dalam hal
agama dan filsafat. Oleh karena itu , teman-temannya tidak segan-segan
menunjuk Ni Sewagati sebagai pemimpin rombongan untuk melakukan
persembahyangan ke Gunung Agung.
3.5.2 Penokohan I Ratnasemara
Penokohan Ratnasemara juga ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek fisik,
psiknologi, dan sosiologi.
3.5.2.1 Aspek Fisik I Ratnasemara
I Ratnasemara dilukiskan dalam cerita ini sebagai seorang pemuda yang
cukup tampan yang bertempat tinggal di Puspanegara . Dia adalah putra
Janda Sumampir. Dalam cerita ini I Ratnasemara digambarkan oleh
pengarang sebagai seorang pemuda yang sangat sempurna . Hal itu dapat
dilihat pada kutipan di bawah ini .
Ana kawarna tasira,
Prajurit anor apekik
lalingsian betara Semara,
pekik nulus tan patanding,
widagda nyakra weni,
sapolahe pratameng laku,
109