Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/8

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

4. Kemudian Pendeta berkata, "Mengapa Pan Bungkling datang kemari, mendekatlah kau kemari", Pan Bungkling berkata hormat, "Teruskanlah kasih tuanku , memperhamba hamba tuanku ini, hamba mohon pertolongan tuanku, hamba mempunyai sedikit pekerjaan, agar terlaksana, ibu hamba dikuburkan."

2a.

5. "Ia meninggal tadi sore, saudara-saudara hamba yang membersihkannya, karena kebiasaan hamba membuatkan upacara dari dahulu, namun hamba tak tahu membuatnya, jenis-jenis upacara, lagi pula karena kekurangan tenaga pelaksana, juga kekurangan biaya, maka saya bingung, semua itu hamba rasakan sekarang.

6. Hamba dapat berusaha, hanya dua belas ribu, bila tak ada halangan pada diri hamba, lima hari lagi, membakar dan menghanyutnya, berapa jumlah uang untuk sesajen itu , yang dianggap utama", sang pendeta menjawab pelan-pelan, " Jangan kamu kuatir, bila untuk itu kekurangan tenaga untuk menggarapnya."

7. Bila sudah mempunyai biaya, orang-orangku di sini, orang yang sudah biasa mengerjakan hal itu, mengerjakan sesajen setiap hari, lihatlah ke sana, sesajen sudah selesai, upacara untuk mohon keselamatan, yang lain lagi upacara untuk penyucian, lalu upacara penyelesaian", kemudian Pan Bungkling mengamat-amatinya.

8. Semua diperhatikannya, kemudian segera kembali, sang pendeta masih tetap menunggunya, bernyanyi-nyanyi kecil di pamrajan, Pan Bungkling berkata sambil tersenyu, "Ia tuanku, saya telah melihat sesajen itu, hamba agak bingung, karena belum pernah, hamba melihatnya.

2b.

9. Ada di atas talam kayu, cermin baja dan minyak, bunga melur umbi gadung satu tempat, memang itu adalah sesajen penyucian, apa guna semua itu", sang pendeta berkata halus, "Bermacam-macam yang kamu tanyakan, bawalah uangmu kemari", kembali ia bertanya, Pan Bungkling ingin mengetahuinya.




8