Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/62

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

mohon diri lalu berangkat, dan sudah memberitahukan I Dewa Gede Saloka.

365. Tentranya semua diam, mereka mundur, mencari tempat, I Dewa Saloka duduk, disertai Gusti Agung, para punggawa berdatangan, Gusti Agung berkata, kepada para prabekel, "Masukilah, tempat raja Mekah itu" .

366. Para Prabekel mengikutinya, mohon diri lalu berjalan, dan sudah memasuki tempat, orang Mekah yang masih hidup, masih berjaga-jaga, Raden Ende Batu Karu, Raden Langjongkoka, Raden Botoh Manail, semuanya menyerah, turut masuk ke dalam benteng.

47b.

367. Para istrinya bunuh diri, dan sudah bunuh diri dengan kerisnya, tak diceritakan hal itu, orang Pamamoran merampas, kini Gusti Agung, mendekat lalu berkata, kepada I Dewa Saloka, menceritakan keadaan Mekah sekarang, agar menceritakan, kepada kakaknya.

368. I Dewa Saloka berkata, "Jika demikian yang bapak kehendaki, bukan karena takut mengalami kesukaran, sebaiknya bapaklah yang pulang, saya menyertainya, menghadap raja, saat itu bapak menceritakan, diterimanya ataukah tidak, oleh Gusti Agung, sayalah yang akan menyertainya."

369. Lalu beliau berkata, kepada I Gusti Ketut Kenjing, dan kepada Wayan Gedot, " Berangkatlah paman sekarang, menuju Mekah akan mengatumya, para Islam yang ada di sana, paman tentu tahu, suruhlah merampas harta kekayaannya, akan dipersembahkan kepada paduka raja.

370; Kamu Wayahan Tuban, pergilah kamu pulang, setelah tiba di rumah, segera kamu persiapkan, siapkan hidangan sebaik-baiknya, besok bapak akan pulang kembali, beserta I Dewa Saloka, rakyat yang luka dan mati, agar dikumpulkan, keseluruhannya dengan baik".

371. I Gusti Wayahan Tuban, sudah pulang kembali, I Dewa Saloka pergi ke tempat tinggalnya, diantar oleh I Gusti Agung dan


62