Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/61

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

358. Semua mereka itu bangun berhamburan, diikuti oleh Gusti Agung, sorak kembali berderai, senjata bedil berbunyi gencar, namun raja Mekah tak mundur, memenggal I Singandapur, demikian juga I Singambarong, namun mereka terlempar, dan Gusti Agung, ingin dibunuhnya.

46b.

359. Gusti Agung Pamamoran, menolak dengan perisai, raja Mekah lalu menusuknya, terkena perisainya, tern bus empat jari, akhirnya kerisnya patah, karena diputarnya, dan kini raja Mekah, sesaat setelah patah, keris tersebut kemudian membacoknya.

360. Gusti Agung rebah terjerambab, kemudian ia didudukinya, kaarena ia seorang lemah, namun ia masih ingat untuk menangkisnya, dipenggal semena-mena, kepalanya yang botak terluka parah, terkena bagian keris yang patah, orang Pamamoran mendekcltinya, untuk menolongnya, ingin menombak raja Mekah.

361. Raja Mekah dengan cepatnya, naik ke atas kereta, ia sangat lesu, I Gusti Agung lalu bangun, matanya merah, tubuhnya penuh luka, kemudian ia datang mendekat, ingin naik ke atas kereta, tanpa memperdulikan, banyak luka-luka parah.

362. I Gusti Wayahan Ambuk, segera mendahuluinya, demikian pula Gusti Wayan Gedot, mereka naik ke atas kereta, I Gusti Ketut Kenjing, Gusti Gede Padang Gambuh, Gusti Wayahan Ambuak, Tuban dan Angsoka Sari, Tambak Gangsul, merebut raja di Mekah.

47a.

363. Mereka bersama-sama memarang dengan pedang, ada yang memukul dengan pemukul, lain datang menggosoknya, kini raja Mekah meninggal, dengan gagah berani, sorak sorai bertalu-talu, orang Mekah berlarian, tak ada yang menoleh, banyak yang menyerah, mereka semua meletakkan tombaknya.

364. I Gusti Agung berkata, '.Berhentilah sebentar, pergilah paman Wayan Gedot, panggillah I Dewa Saloka, sekarang berhentilah, karena musuh sudah menyerah, "Gusti Wayahan Gedot,

61