Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/60

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Gusti Tambak Gangsul, kemudian dipukulkannya kepalanya, perutnya diinjak, kemudian lehernya dicekik, hingga tak dapat bergerak.

352. Demikianlah Raden Citra Guna, kalah hingga mati, orang Mekah melarikan diri, lari kesana kemari, konon seorang raja Mekah, menetapkan hati, ia tak ingin pergi, kemudian berdiri di atas kereta, setiap yang melawan, dipenggal dengan pedangnya.

353. Lain lagi sapi jantan, yang menarik kereta itu, lari dan menanduknya, banyak musuhnya yang menderita, semuanya takut mendekatinya, setiap yang didatanginya kacau, dan kembali raja Mekah, dengan sigap meloncat ke samping, kemudian menusuk, dan segera berbalik kembali.

354. Orang Jagatra Pamamoran, setiap yang mendekat dibunuh, setiap orang menusuk ia meloncat, tak dapat memilihnya, setiap mereka yang terkena lalu mati, di muka maupun di belakang, ditombak sekalipun tak kena, dengan sigapnya melarikan keretanya, maka kacaulah, orang Pamamoran Jagatra.

46a.

355. Adapun Gusti Alit Soma, I Gusti Ketut Calagi, Alit Cacab, Wayan Gedot, beserta Gusti Alit Pasir, datang mengerubutinya, namun raja Mekah tak takut, ada yang menyerang kuda, ada yang menombak kusimya, akhirnya berhenti, dan kini kereta terus berjalan.

356. Adapun raja Mekah, berputar-putar di atas keretanya, kembali meloncat dengan segera, memarang I Gusti Kasir, kemudian segera kembali, tak mempunyai perasaan takut, keinginannya terus menyerang, kereta-kereta di kapak, berjatuhan, dan tak ada yang memebalasnya.

357. Adapun Gusti Alit Soma, Alit Cacab mati, dan mayatnya sudah diusung, orang Pamamoran lari takut, dan kini orang Jagatra, turut lari sebagai didorong, menghadapi I Singambarong, I Singa Krura Tan Kori, Singandapur, dan juga I Dewa Saloka.


60