Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/59

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

lalu berkelahi, I Gusti Wayan Tuban, bersiap-siap lalu melawannya, membawa senjata tulup, I Mas Anom terkurung.

345. Membawa panah sambil menoleh, lalu segera ia dipanah, darahnya berhamburan keluar, I Gusti Kencana Sari, namun tidak mati, ia tetap berdiri, Gusti Wayahan Tuban, mengejar untuk menolongnya, banyak sekali, orang Pamamoran yang mengambilnya.

346. I Gusti Wayahan Tuban, ngamuk tak mundur setapakpun, melawan I Mas Anom, dan sudah dipanahi, segera ia mengelaknya, lalu tertembak dengan tulup, I Mas Anom bersiap-siap segera melompat, tiba-tiba datang, I Gusti Wayahan Tuban.

45a.

347 ; Mendekati lalu menombak, I Mas Anom mati, dilihat oleh Citra Guna, maju ke depan berparas sedih, Gusti Tuban yang dituju, lalu turun dari kudanya, lalu datang menghadapinya, bersama Gusti Ketut Calagi, Gusti Bendul, I Citra Guna mencaci maki.

348. " Hai kamu orang Pamamoran, kini rebutlah, sesuka hatimu menusuk, aku tak akan lari, Gusti Ketut Calagi, beserta Gusti Wayan Gandut, mengejarnya lalu menombaknya, namun tak melukainya, Gusti Gandut, dibalas dan kena dipenggal.

349. Setelah ia rebah terjerembab, I Gusti Ketut Calagi, dengan cepat melompat, I Citra Guna dikejarnya, sambil mengacungkan keris, Gusti Tambak Gangsul bersedia sedia maju ke depan dan mengangkat pedangnya, I Citra Guna lalu membalasnya, saling tusuk dan tak ada yang kalah.

350. Mereka sama-sama membusungkan dada, tak seorang yang takut ditusuk, karena memang benar-benar hebat, mereka melepaskan kerisnya masing-masing, bergulat sating banting, saling desak dan sating gigit, tiba-tiba saling terjang, mereka sama-sama jatuh terguling, kembali bangun, lalu saling menarik rambut,

45b.

351. Telah lama saling banting tak seorang pun yang kalah, I Citra Guna kalah, karena tubuhnya kecil, ia didudukinya, oleh

59