Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/56

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

324. Orang Jagatra dan orang Mekah , tak ada yang bangun, pan Bungkling segera kembali, menceritakan halnya I Gusti, kini musuh semuanya tidur, semuanya terguling, dan para hamba tuanku , tak ada yang bangun, Gusti Agung, kemudian berkata.

325. "Sebaiknya segera diserang sekarang, kebetulan sekarang sudah tidur, berkata Gusti Wayan Gedot, " Bila sekarang diserang cara itu salah , adapun rakyat I Gusti, mereka yang tertidur akan kaget, menyangka ada bencana, akhirnya semua akan kacau, salah sangka, kemudian mereka berhadapn dengan temannya.

326. Sebaiknya dibangunkan agar sadar, bangkitkan semangat kembali, hentikan keadaan itu sebentar, nanti kita ikuti, pan Bungkling berkata halus, "Pendapat hamba hal itu benar, " Gusti Agung membenarkannya , konon sekarang, akhirnya bangun, semua mereka yang tidur.

42b.

327. Karena terang bulan, kawan dan musuh jadi jelas, seorangpun tak ada yang saru , kembali ia mengambil bedilnya, bersorak sangat ramainya, ada pula yang masih mengantuk, I Mas Sura Dilaga, cepat mengendarai gajah, ngamuk maju ke depan, setiap yang dihadapinya kacau .

328. Karena ia mengantuk, belum sempat untuk menangkis, segera gajahnya menabrak, karena tak ada yang memperhatikannya, orang Mekah melihat, segera mereka datang menusuk, sorak sorai kembali riuh, I Gusti Kenjing bersiap-siap, Padang Gambuh beserta dengan I Singambara.

329. Melawan I Sura Dilaga, mendekat bersama-sama, ikut juga I Singambarong, melempari dengan suligi, orang Jagatra berbalik, melihat rajanya bertempur, I Mas Sura Dilaga, membalas dengan suligi, rebah tersungkur, I Singambara kena lempar.

330. Segera ia bangun, kemudian mengambil bedil, bersama dengan I Singambarong, gajah yang diungsi, sedikit mengenai dagunya, gajah itu makin mendesak, menuju I Singambarong, I Singambarong lari, tiba-tiba datang I Dewa Gede Saloka.


56