Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/52

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

297. Para Prabekel membenarkannya, lalu menyiapkan bedil, sorak sorai berkumandang, bersenjata dan menyalakan utik, Raden Citra Rukmi, Citra Guna I Mastrakul, I Mas Sura Dilaga, dan I Bagenda Ali, beserta Dukuh, semuanya sudah mengendarai kuda.

298. Raja lalu berangkat, dengan menaiki kereta, diapit payung ke- besaran, benderanya hijau berperada , seluruhnya bergambar, perjalannya laksana Rawu, baginda raja selalu siap sedia, kemudian mengambil senjata, kini telah sampai waktunya, tentranya akan menyerang.

39a.

299. Para penjaga kacau, dan bingung, terlambat mengisi senjata, karena bingung maka mereka gemetar, salah mengambil tombak atau panah, benteng telah kebobolan, pondok banyak yang roboh, rakyat kacau, banyak yang menginjak api, bangun tergesa-gesa, sesaat bangun lalu ditombak.

300. Mereka tak dapat melawannya, para penjaga lari semuanya banyak mayat bertumpuk , karena sedang tidur, sedang lelap tidur ditombak, mereka yang lari dikejar, mereka lari berham- buran, orang Mekah lalu menyorakinva, maka bingung, para pasukan berada di tengah-tengah.

301. Semua bangun membawa tombak, bersiap-siap dengan mem- bulatkan kain, berjaga di setiap pondok, bedil sudah disiapkan, kurang lebih tiga jam, mereka menolong, sudah saling tombak, makin banyak yang ditolongnya, saling tubruk, dan tak ada yang kalah.

302. Perang kacau balau, tak ada yang dapat diingati, karena pepe- rangan memakai obor, belum sadar sudah diparang, ada pula yang membunuh pimpinannya, karena gelap gulita, kuatir didahului setiap yang mendekat dipukul, tidak menghiraukan, saudara musuh ataukah sekutu.

39b.

303. I Dewa Gede Saloka, memerintah untuk menyalakan lampu, musuh tak terlihat, karena gelap gulita, setelah lampu dinya- lakan, kembali sorai berderai, musuh sudah kelihatan, orang


52