Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/53

Saking Wikisource
Kaca puniki sampun kauji-wacén

Mekah memakai lampu , tiba-tiba sangat banyak , mayat kelihatan terhampar.

304. Orang Jagatra semuanya galak, menembaki dengan senjata, karena mereka sudah melihatnya, saling membidik, I Gusti Ketut Kenjing, beserta Gusti Padang Gambuh, I Gusti Gede Serangan, ngamuk dari samping, tak ku rang dari seribu orang, bersama-sama orang Jagatra.

305. Konon I Suma Sumitra, bersama-sama dengan I Baginda Ali, juga dengan I Batu Sorot , melihat tentranya lari ketakutan, bersama-sama membalas dengan marah , menaiki kuda sambil ngamuk, maka ia berhadapan, dengan I Gusti Ketut Kenjing, semuanya ngamuk, I Batu Sorot menyerangnya.

306. Namun tidak mengenainya, diri I Gusti Ke tut Kenjing, kembali I Batu Renggong, menerjang untuk kedua kalinya, I Gusti Ketut Kenjing, bersiap-siap untuk menendangnya, tombaknya melayang, itu kemudian diambil , dipakai menuduk I Batu Sorot.

40a.

307. Kudanya itu terkejut, terkena kepalanya dan terluka , I Batu Sorot meloncat, sambil menghunus keris, I Gusti Ketut Ken- jing mengejar sambil menombak dengan sombongnya, Batu Sorot rebah , seketika I, Baginda Ali, kecut hatinya, ia menge- luarkan kuda kedepan.

308. Panah jatuh laksana hujan deras, beliaulah Gusti Ketut Ken- jing, yang dituju satu-satunya, I Gusti Ketut Kenjing bersiap- siap , mengejar sambil menombak, I Bagenda, terpental, de- ngan cepat melarikan kudanya , baru sesaat berputar-putar, tiba-tiba datang, I Gusti Gede Serangan.

309. I Baginda direbut, namun ia tidak takut, kudanya makin me- nubruknya, menerjang I Gusti Kenjing, Gusti Ketut Kenjing, menombaknya dan kena punggungnya tembus hingga ke perut, I Baginda Ali terkena, kena dagunya, tembus hingga ke kepala.

310. Kudanya rebah terjerambab, bersama-sama dengan Bagenda Ali, dibacok lehernya kemudian dipotongnya , oleh Gusti

53