Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/47

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

43


17. Saat itu baru ia merasa, merasakan karena pernah menghinanya, sama- sama merasakan malu, sengaja meninggalkan kemudian takluk, air mata- nya hampir keluar ditambah dengan rasa malu, berbalik menjadi perum- pamaan."

XXVII. PUH GINANTI

1. Ni Warsiki menjawab, "Kamu Panca Puspa yang sakti, membela I Rudi- ta, ingin mempersembahkan saya, menghamba pada I Rudita, itu berha- sil karena saya dirasakan goyah,

2. Kurang berbakti karena kurang nasihat, kurang pengetahuan tidak per- nah mengenal Tuhan, tidak punya rasa malu, tidak tahu perasaan setia, tetapi hanya satu yang ada, ingin tidak menduakan laki-laki.

3. Apalagi sekarang sudah pasti, pasti berada di sini, dulu waktu masih pa- caran, lama saya ditinggalkan, I Rudita memakai guna-guna, dan meng- abdi tidak saya terima.

4. Itulah supaya kamu tahu, pada kesetiaan hati untuk menghamba, wa- laupun kamu berhasil, membunuh I Mladprana dengan nesti, membu- nuh dengan sombong, lebih baik saya mati sebagai tanda setia.

5. Karena ingat pada rasa setia, memang ingin bersatu, apa pun terjadi akan kuhadapi, baik buruk supaya di sini, walaupun tidak mendapat ke- relaan, sengaja tidak akan berhenti berbakti.

6. Itu semua benar-benar dengan hati tulus, pikirkan hal itu baik-baik, me-
nolong I Rudita, selidiki tingkah lakunya, bagaikan guru dengan murid- nya, supaya jangan salah memberi pertolongan.

7. Supaya jangan seperti I Burung Belatuk, menolong harimau sulit, se- perti prabu Narantaka, dengan Dusasana Sakuni, bagaikan kera dengan harimau, sengaja untuk membunuh Si kambing."

8. Mreta-wati menyela berkata, "Sebabnya mau menolong, karena per- buatan baik itu, menolong orang mengabdikan diri, seperti Samba-wati, menolong Mahamuni.

9. Kamu tidak suka menolong, karena marah sekali, tidak punya rasa ka- sihan, yang sengsara tambah diberi malu, kalau semua begitu, yang sakit lagi dipukul.

10. Yang jelek tidak mempunyai tempat, semua orang membenci, ia akan. bersikap sewenang-wenang, tidak masih punya rasa malu dan takut, malu dan marahnya berakar, jadilah mabuk mencari pertolongan.