Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/48

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

44

11. Karena terlalu Jama merasa kesedihan, sampai menemukan sahabat sak- ti, waktunya ia mendapat kebahagiaan, karena I Mladprana dengki, I Mladprana menjadi sasaran, kalau sekarang tidak mau berbuat baik.

12. Kalau baik mau mengalah, sekarang menghadap pada I Rudita, kembali- kan Ni Jangga Ketaki, sebagai penebus jiwa, pada Ki Dukuh memohon, mungkin masih bisa hidup.

13. Kalau tidak berbakti jelas hancur, sangat sukar bila masih hidup, ke mana pergi untuk memohon, walaupun pada Wiku yang sakti, Ni Du- kuh tidak keberatan, karena memegang kesaktian yang utama.

14. Selalu berhasil apa yang diinginkan, mematikan walaupun membunuh yang tidak bersalah, kalau dipaksa melawan, bagaikan mengeringkan lautan, meratakan gunung Himawan, bagaikan anai-anai.

15. Pasti akan terbakar, sakit karena tidak dipelihara secara wajar, seperti patih Suwanda, seperti Kumbakarna pada jaman dahulu, mati menemu- kan kesengsaraan, karena itu lebih baik sekarang menyerah."

16. I Mladprana menyela berkata, "Pancapuspa Mretawati, menyuruh saya menyerah, tidak membatasi mengeluarkan kata-kata, tidak punya atur- an berkata-kata, tidak mungkin mengikutinya.

17. Karena kamu seperti babi betina, yang jelek disenangi, Ni Dukuh dan I Rudita, hatinya kotor sekali, seperti kumbang selalu menginginkan bunga.

18. Sulit untuk menjadi perdamaian, semasih hidup lebih baik kamu kem- bali, katakan kepada Ni Dukuh Sakti, serta pada I Rudita supaya sedia- sedia untuk melawan.

XXVIII. PUH DANGDANG

1. Saya benar-benar tidak takut pada orang sakti berjiwa jahat, tingkah lakumu jelas disalahkan oleh Tuhan, delapan kecurangan namanya itu, sekarang saya menasihati, yang bernama delapan kecurangan itu, Ingsaka kalau membunuh orang tidak bersalah, codekah karena disuruh membunuh orang tidak punya kesalahan, bojekah melukai orang tidak bersalah.

2. Serta boktah kalau makan minum dengan kecurangan, sacarakah turut serta ikut dengan sekawanan pencuri, yang bernama pritikah, bersaha- bat dengan pencuri, astanadah memberi tempat. tritah kalau menolong,