Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/46

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

42


6. Mendapat sakit hati bercampur marah, tidak jadi mendapat orang laki- laki, walaupun menggiurkan, tetapi menghanyutkan, akhirnya malu mendapat kemarahan, sengaja membuat permusuhan, didiamkan, seka- rang kikuk rasanya melihat.

7. Tidak berhasil untuk menanamkan, tidak tahu malu menusuk mata, lebih kering dari urat-urat mata putus, membatu tidak berkedip, meng- garuk-garuk, melirik seperti galak.

8. Karena ingin mendapat kutukan, sekarang kau kukutuk, mencari hidup mendapat malu, sengaja untuk merebut, memaksakan kehendak supaya dikasihi, yang menikah, direbut supaya malu.

9. Malu karena tidak berhasil, menghadang menemukan kesalahan, menye- babkan berkeringat karena salah mengerti, dikira bermadu itu berduri, bermadu itu manis diisi cinta kasih, memanaskan, membakar memerah- kan muka.

10. Merah karena busuk di dalam perut, itulah yang menjalar keluar, karena tergesa-gesa tindak, disentuhlah hati yang luka, sekarang apa dipakai mengobati, kalau diobati dengan jamu, payah jelas kekalahannya."

12. Begitulah kata-kata Ni Ketutu Oka, Ni Panca Puspa menjawab, "Duh kamu Jangga Ketaki, lancang juga berbicara, dengan maksud menghina mengeluarkan kata-kata, mengalir keluar disebabkan oleh pikirannya.

13. Sampai kurus jangkung, karena serakah menyebabkan sedih, karena cabul makanya direbut, sampai ke hutan menyusupi gunung, karena memilih orang yang menjadi rebutan, seperti geli, untuk menuruti hawa nafsu.

14. Nafsumu terlalu curang, curang menduakan laki-laki, setiap hari hatimu bercabang, suka berbohong, berbohong pada pacar, ke sini berbakti, berbakti pada I Mladprana.

15. I Mladprana akan menemukan neraka, kelaminnya akan digergaji, alat kelaminmu akan dibakar dengan besi merah, karena dosamu terlalu cabul, takutlah kebahagiaan itu datang, kalau hidup, selamanya akan menderita,

16. Sangat khawatir akan bahaya, mengira diri paling pintar, serta sakti tidak ada yang menyamai, kalau sekarant didatangi musuh, tidak tahu berganti rupa, memang benar sakti, menjalankan ilmu hitam.

17. Saya sahabat I Rudita, utusan Dukuh Sakti, untuk membunuh I Mlad- prana, kamu supaya dipersembahkan hidup-hidup, kembali menjunjung I Rudita, serta Ni Warsiki, menghamba pada I Rudita.