Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/45

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

41

15. Hanya relalah mengobati sakit hati saya, cepat mengobati dengan itu, Tuan sucikan supaya berhenti sekarang merana, yang tidak sakit itu te- tapi merana, menyusup sampai ke hati, menyebabkan hati gelisah, kata- katanya memelas, seperti burung cataka, pada musim panas.

16. Haus tidak bisa. ditahan sakit hatinya, hati bingung terpana asmara, membingungkan yang sudah bisa ditemui, dijumpai tak dapat diraba, jadilah saya hanya puas melihat, melihat Tuan yang tidak mau berkata, apalagi akan mencumbu, mencumbu saya yang tidak punya rasa malu, berani datang ke sini mendekat.

17. Sengaja memohon bekal mati, tak menentu, membatalkan untuk meng- goda, menggoda Tuan, memeluk wanita dua orang, wanita dua-duanya utama, kamu warisi dengan merebut, merebut dengan cara berkelahi, merebut dengan mempertaruhkan nyawa, nyawanya ditukar dengan mudah, seperti gampang mencari nyawa.

18. Gagang keris pemberianmu terlalu tajam, mudah memadukan wanita, memadukan itu berduri merusak, kalau salah seorang kekurangan, bi- ngung kamu memikirkan, memikirkan supaya mendapat bagian yang sama rata, membagi supaya seimbang, membagi kasih yang seluas laut- an, berair dengan nasihat utama, diberi ombak dengan cinta kasih."

XXVI. PUH GINADA

1. Begitulah kata-kata Pancapuspa, I Mladprana tidak menjawab, Jangga Ketaki mendengar, pembicaraan masalah bermadu, kemudian Ni Jangga Ketaki keluar, duduk mendekat, memperhatikan dengan jelas dan ber- kata.

2 "Cantiknya sedang remaja, lancang berbicara kemari. Sekarang saya menceritakan, bahwa saya bukan berhati bermadu, saya ingin berteman, di sini menjunjung, pada I Mladprana.

3. Berdoa supaya muda remaja, panjang umur hidup makmur, keluarga te- tangga supaya senang, bersuami supaya saling cinta kasih, teguh setia pada suami, terutama berbakti pada Tuhan.

4. Tidak begitu seperti kamu, lancang memfitnah, bernafsu dan jahat tidak tahu malu, amat bernafsu dengan birahi, genitnya seperti kutu ayam, tidak bisa kamu menahan nafsu.

5. Keinginan seperti kurang belibis, seketika merayu lakilaki, berjalan sembunyi malam hari, jalan begini sekarang ditemui, seperti terpukul hati malu, pikiran sakit, pendeknya yang diinginkan tidak diperoleh.