Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/41

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

37

datangkan pembantunya, setelah semua pembantunya datang, semua akan membela warganya, banyaknya tiga ratus, lagi pula diceritakan ke- jadian-kejadian, yang menyebabkan sakit hati, semua tertarik, semua mengaku setia.

4. "Nah Kakak semuanya, kalau setia dengan tulus hati, maksud saya memperkosa dengan tangan, sekarang ke Purbawyanjana, ambil di de- pan orang tuanya, Ni Alit Warsiki tangkap, kalau ada orang membela, perangi supaya mati, supaya jadi, saya bertemu lagi sembilan hari.

5. Lagi ada cerita,kalau berhasil seperti yang direncanakan,mendapat istri dari memperkosa, mengambil di depan orang tuanya, itu pertemuan yang baik."Semua menjawab membenarkan, sekarang menyiapkan sen- jata, membawa lima puluh sabit yang besar, seratus pedang seratus tum- bak.

6. Selesai berkata demikian, semua pulang, akan mengambil senjata, sete- lah siap dengan senjata selengkapnya datang lagi, setelah semua berkum- pul, sekarang datang I Wuruja, kemudian bertanya mendekat, "Nah ba- gaimana keinginannya, kok berkumpul siap membawa sénjata."

7. Sekarang I Rudita berkata, menyampaikan keinginannya, I Wuruja me- nasihati, "Janganlah begitu Nak, walaupun Ni Jangga Ketaki, sekarang diambil olehnya, mungkin memang itu jodohnya, nah Ayah menasihati- mu, ada cerita Sang Prabu di negara Cedi.

8. Sang Cedi mempunyai pacar, bernama Diah Rukmini, diambil oleh Sang Kresna. Cedi balas dendam akhirnya mati, sekarang kamu sengaja meng- ambil dengan memperkosa, Ni Alit Warsiki, ada cerita Sang Rawana, dan Dewi Janaki, juga mati, mati karena keluarga.

9. Kalau menjalankan Drati-krama, serta paradara wyakti, agama menya- lahkan, nah Ayah menasihatimu, kelakukan yang tidak pantas dilaku- kan. kalau mencari wanita, jangan sekali dengan paksaan, hindari keke- rasan itu. Kalau itu dilanggar, pasti akan mendapat bahaya.

10. Mrejo mencari di tempat tidur, amrugul mengambil di permainan. ama- lat mengambil di depan keluarganya, mlagandang mengambil di tengah jalan, memutuskan dengan menipu, mengambil pacar orang lain, amung- pang namanya, kalau tidak mau dihunuskan keris, mengambil perem- puan. Kemudian menjual itu bernama ngiwat.

11. Kalau mengambil istri orang, namanya maud-angris, suaminya kemu- dian dibunuh, angatel namanya, lagi pula mengambil yang sedang di da- lam, serta berbuat kekerasan, merusak mengambil istri orang, drati- krama namanya, memperkosa, semua itu salah.”