Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/18

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

14


30. Bagaikan bernaung di bawah pohon jelatang, kalau kena sentuh, panas sakit dan gatal, kalau diraba, semakin bertambah gatal dan panasnya.

31. Karena itu, sekarang saya menyampaikan putus cinta, supaya bebas, supaya tidak ingat, hilangkanlah pikiran yang bohong.

32. Karena terlalu sering kamu membohongi, bagaimana menyembunyikan- nya, kotoran bisa dihilangkan, bagaimana menghapus kecurangan.

33. Saya sudah, merasa sekarang, dibuat malu, merasa malu karena terlalu sering, karena itulah saya menyesali diri.

34. Ayah ibu, sepertinya dulu tidak pernah berbuat baik, waktu membuat saya, karenanya saya, menjelma cari dasar neraka, lahir menjadi manu- sia tak berguna.

35. Karena begini, setiap yang dipikirkan menjadi salah, tidak tahu malu, merengek-rengek, yang dicintai tidak sayang.”

VIII. PUH DANGDANG

1. "Sekarang baru saya merasa akan diri, karena terlalu bernafsu, menaruh cinta, bagaikan kelekatu, menerjuni api yang sedang menyala, seperti berenang di lautan, menerjuni jurang lumpur, karena pikiranmu, sering sekali, kalau orang menyimpan uang emas, tetapi kamu menyimpan ke- jelekan.

2. Setiap hari berbohong karena keinginan, kamu tidak merasa, sekarang menolak takdir, sudah bocor lagi ditusuk, kesalahan itu sengaja dicari, sekarang sudah kamu temukan, sekarang saya berhenti mengganggu, menghalang-halangi kamu, nah sekarang silakan turuti kemauanmu, de- ngan yang memang kamu cintai.

3. Pendirianmu memang goyah, kalau pendirianmu diumpamakan, seperti berganti pakaian, supaya banyak mempunyai penggantinya, tetapi kalau berganti pacar setiap hari, menyebabkan pikiran kacau, menuruti pikir- an yang mabuk, mabuk dengan kecantikan, karena terlalu mengandal- kan, seperti memiliki barang yang bagus, kalau dipinjamkan ke mana- mana.

4. Rusaklah semuanya umpamakan juga seperti bunga yang sarinya sudah habis, kamu menjadi layu, kalau ingat dengan pikiran yang bulat, seper- ti Dewi Sita, serta Ida Sang Hyang Saci, setia pada janji dan setia pada suami, ia akan menemukan kebahagiaan, sekarang siapa yang kamu tiru, punya suami lima, seperti Dewi Drupadi, atau seperti Ni Supraba.