Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/17

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

13

13. Itulah sebabnya, umpamakan bagaikan telur, putih bersih berkilauan, kelihatannya dari luar, tetapi di dalamnya bermacam-macam.

14. Memang kamu, senang berbohong, manis di bibir, tidak sama dengan isi hati, dan cintamu hampa.

15. Kalau diumpamakan, menangkap burung, burung perkutut diumpan dengan burung gagak, tidak akan berhasil, jelas ia semakin menjauh.

16. Mencari cinta, didasari dengan kemarahan, jelas ia akan liar, bagaikan memelihara itik jantan, kapan akan mendapatkan telur.

17. Begitu, umpamakan hatimu, karena saya, mencari kesenangan mendapat nyamuk, karena terlalu berharap.

18. Mencari yang cantik, berakibat jatuh, mencari hati yang baik, anjing meraung mendatangi, mencari hidung mendapat malu,

19. Mencari yang gemulai, sampai siang yang didapat basah, sengaja memohon kemurahan, ditertawai oleh burung murai berkicau, mencari pipi didapat neraka.

20. Karena itu sekarang, pantaslah berhati-hati, jangan terlalu terburu, memang yang manis memanasi, memang air yang deraslah menghanyutkan.

21. Itulah sebabnya, pendirianmu berubah, biarlah saya tidak mewah berpakaian Perancis, karena Perancis itu bekas dipakai orang banyak.

22. Kalau diumpamakan, sebagai nasi, sudah hancur basi, kalau diumpamakan sebagai bunga, ia sudah layu tanpa sari.

23. Seharusnya, saya yang mendapatkan sarinya, kalau diumpamakan kain, sudah usang karena saya yang memakai setiap hari, sampai robek saya simpan.

24. Baru sekarang, kamu sengaja berubah, apa dayaku, kalau dariku tidak berubah, bersedia untuk memakai seumur hidup.

25. Nah sekarang, karena kamu yang berubah, memutuskan cinta, membuat malu dan sakit hati, apa yang harus saya lalukan.

26. Biarlah kubawa, sakit hati itu setiap hari, walaupun berakibat menderita, karena tidak bisa menahan nafsu, nafsu gila asmara.

27. Tidak dapat, puasa setiap hari, supaya seimbang, baik dan buruk itu, menyatukan kebahagiaan dan kedukaan.

28. Kemarahan, terlalu menyiksa setiap hari, mentang-mentang dicintai, walaupun tidak masih cinta, perasaan malu pun tidak ada.

29. Memang sungguh, kalau mau menyayangi orang seperti saya, seperti sayang pada penyakit, jelas ia akan menyakiti.