Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/129

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

oleh karena itu bersedih

siang dan malam,

tidak diceritakan di tengah
lautan,

karena cerita disingkat,

perjalanannya sudah tiba,

di pelabuhan,

di situlah tempatnya turun.


7. Sang Dyah sebanyak dua
puluh orang,

Dewi Widati,

Widanisih Widanigha,

serempak berjalan perlahan-lahan,

jika di saat malam hari,

beristirahat di bawah pohon
kayu,

keesokan harinya berjalan lagi,

naik turun di gunung,

perjalanan mereka,

menuju daerah Mukadam.


8. Berjalan berbulan-bulan,

perjalanannya baru akan
sampai,

ke negara Mukadam,

saat tiba pada malam hari,

masuk ke dalam istana,

segera naik ke teras balai,

segera bertemu dengan Sultan,

perilaku putri Cina di saat
datang,

Jayengrana,


dening kalangan syang
latri,

datan kawarna ing
lawut,

saking glising cinarita,

lapah ira sampun prapti,

ring paseban,

irika gnah tumuruna.


7. Sang Dyah makakawanda
dasa

Dewi Widati,

Widanisih Widanigha,

prasama alon lumaris,

yen kasupati wngi,

araryan soring
kayu,

enjang maluh lumampah,

munggah turun maring ukir,

lampah ira,

ajujur desa Mukadam.


8. Laku bulan-bulanan,

lampah ira kancit
prapti,

maring něgareng Mukadam,

rawuhe kalaning wngi,

manjing maring negari,

aglis munggahing manguntur,

glis katmu maring Sultan,

tingkah putri Cina
prapti,

Jayengrana,