Kaca:Geguritan Calonarang.pdf/9

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

11. Sapala maka paudiri seri narendra,
tustusning ratu adi,
prewira ring rama,
wawa rumaja putra,
geseng ming lati amanis,
rawat semara,
wawuetareng liring.


12 Henti sukanira sang seri narendra,
tan sah angarih-arih,
sinungan wacana,
amunah gula derawa,
duh mas mirah ingsun kalih,
moga aweta,
kakembanging liring.


13. Wetning tuas tan riamban tumona ri sira,
kemiten yayah bibi,
moga dirgayusa,
seraya ring para nata,
menggehaken sang hyang aji ,
pan hila-hila,
ratu amari aji.


14. Tan wanuh sira waneh putra sasana,
kuneng hama ring enjing,
uwus ira ahias,
awastra pikdewala,
sumunu cinurneng rukmi ,
apinggel kana,
tinerapan manik warih.


Berhasil pemerintahan Baginda raja.
sebagai turunan raja utama,
gagah perkasa dalam peperangan.
baru meningkat remaja,
rekah bibirnya terlihat manis,
membayangkan cinta asmara,
bila terlihat mengerling.


Hentikan (sebentar) tentang kesukaan sang raja ,
selalu berkata merayu-rayu,
(terhadap) yang dikatai,
mengalahkan manisnya gula,
oh putra kesayanganku kedua,
mudah-mudahan panjang umur,
serta selalu menyenangkan hati.


Atas dasar gelisah hal i(ku) melihatmu, (maka aku berpesan),
hendaklah (anakku) menjaga ibu dan ayah,
semoga panjang umur,
melindungi para raja,
menegakkan aturan menurut sastra,
sebab berbahaya,
(bila) raja melanggar aturan menurut sastra.


(Demikian pula) agar tak melalaikan aturan sopan santun sebagai
seorang putra yang lainnya,
konon pada keesokan harinya,
setelah baginda selesai berhias,
berkain dengan lukisan berwama putih,
berkilauan dengan motif keemasan,
memakai gelang kana,
dipasangi dengan permata manik banyu.

10