Kaca:Geguritan Calonarang.pdf/33

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

kocapa sing kongkulan,
lara weteng anglu girih,
gumigil warang,
tan kena ring usadi,


107. Atarawuhan kang wong tulung tinulungan,
kiwalian sigra prapti,
amawa dipayat,
lumaku sarwi amantra,
waya peregusa ademit,
riharepania,
mututung nicip-nicip.


108. Kagiat kawus malayu atinggal,
di paone hana wong istri,
amipis osada,
hana ngerong siwa duara,
murca anglendah ing siti,
kumejet-kejet,
waneh kedadak mati.


109. Kares-res winong wong salawang-lawang,
pependemana titip,
tan eka sarana,
waneh ring marga-marga,
sama kinenan piranti,
kawahan suka,
sawataking bicari.


110. Tara sona kresna lemuh


konon segala yang terlewati di atasnya,
sakit perut serta muntah-muntah,
sakit gemetar,
tak dapat diobati.


Berdatangan orang-orang yang menolong serta memerlukan pertolongan,
dukunpun segera datang,
membawa lampu,
berjalan sambil mengucapkan mantra,
ada kera kecil,
di mukanya,
memoncongkan bibir merta mencicip-cicip.


Terkejut kalah lalu lari meninggalkan,
di dapurnya ada orang wanita,
melumat obat,
ada menyihir ubun-ubun,
semaput terkapar di tanah,
berkejat-kejat,
yang lain tiba-tiba mati.


Ngeri orang-orang setiap rumah,
benda-benda sihir yang ditanam banyak,
bermacam-macam jenis benda-benda sihir itu,
lain lagi yang di jalan-jalan,
semua dikenai sihir,
diresapi rasa girang,
sekalian para tukang sihir.


Anjing besar hitam serta gemuk


34