Kaca:Geguritan Calonarang.pdf/32

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

angalor angetan,
angidul anguluana,
surnirat-sirat apui,
len aputeran,
yaya andaru weresti.

ke utara ke timur,
ke selatan ke barat,
terpencar-pencar apinya,
ada lagi berputar-putar,
bagai hujan kembang api.

103. Uminduhur limpad haneng lamad-lamad,
rnangkin kagiri-giri,
sasering akasa,
sisiane burni cara,
aneka warna anjerihi,
nusuping desa,
silania ngusak-asik.

Membubung terus nampai tembus ke awan,
makin ketakutan,
sewilayah di bawah langit,
seisi burni yang bergerak,
segala macam yang menakutkan,
masuk ke desa-desa,
kelakuannya mengusak-asik.

104. Hanan Sida Malung katarogra rupa,
metta ngagus musisil
medania lkamecap,
ngakup-up kumatak,
mederan umahe medi,
asing tumingal,
kagiat atemah pati.

Keadaannya Sida Matting denga rupa
amat menakutkan,
galak serta memencongkan mulutnya,
keringatnya membasahi tubuh,
capluk-capluk giginya berdetak,
berkeliling sengaja menyihir,
siapa yang melihat,
terkejut sertajadi mati (tiba-tiba).


105. Waneh karuag agung anguger angunggah,
deretania rnatu apui,
luir surya kalangan,
milenging rnatar,
asing daknia kapati,
sinerang ing meregan,
dapur harep abanting.

Yang lain lagi kerb au besar serta tinggi,
matanya keluar api,
bagai surya dengan lingkaran
pelanginya.
mundar-mandir di halaman,
setiap yang dilihatnya akan mati,
seperti harimau,
galak hendak membanting.


106. Wonten malih kerura atemahan be luang,
selayar helamia kalih,
mesat angpsana,


Ada lagi yang buas menjadi anjing tanah,
mengembangkan kedua sayapnya,
terbang dengan cepatnya ke udara,

33