139. Begawan Narada berkata, memang kau senang, minta ke sorga sekarang, sudahkah kau tahu? berbuat dalam mencari kebaikan, berdana punia atau beryadnya, para atma semua menjawab, hal itu sudah saya kerjakan, melaksanakan darma dan beryadnya.
140. Begawan Narada berkata, apakah engkau sudah mengetahui ilmu, menterjemahkan dan bertembang, semua para atma menjawab, ya sudah saya sudah bisa, bertembang gede dan bertembang tengahan, Hyang Narada berkata, ya sekarang cobalah.
141. Sekarang sama-sama bertembang, ada yang lain bertembang macapat, ada yang bertembang gede, Hyang Narada berkata, ada lagi yang aku tanyakan, apakah kau bisa bernyanyi sambil menari, para atma semua menjawab, ya saya bisa, ya cobalah sekarang.
142. Para atma semua melakukan bersamaan, menari sambil bernyanyi, sambil berjingkrak-jingkrak, ribut menabuh, untuk diri sendiri, Hyang Narada bersenda gurau, beliau lagi berkata, ada lagi yang aku tanyakan, apakah kau perwira semua, pemberani dalam perang.
143. Karena itulah kau akan menemui kebaikan, baik ke sorga, tempatnya Betara Wisnu akan dicari, para atma semua menyembah, saya pemberani lagi kebal, tetapi berani dalam perang, Hyang Narada berkata, ya cobalah sekarang, bertempur bersama atma.
144. Lalu bersorak-sorai bertempur-tempuran, saling memukul, di tegalan bercampur aduk, saling kejar, sangat ribut sekali, Hyang Penyarikan terkejut, segera mendatangi, bertemu dengan Bagawan Narada.
145. Begawan Penyarikan berkata, usil sekali engkau, para atma kau adu di sini, Hyang Narada berkata, mereka semua mengaku kebal, pemberani dalam perang, pengakuannya baik semua, semua minta sorga, itu makanya saya mengadu.
26