Kaca:Geguritan Bagus Diarsa.pdf/26

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

jawab, karena perbuatannya jelek, sampai ke mari terus
dibawa dan di sini tempat memetik hasilnya.

133. Setiap perbuatannya jelek, apa yang harus kita katakan,
itu para atma yang sengsara, jangka waktunya seribu ta­- hun, bertempat dalam kawah ini, memikul kesengsaraan
dunia, kalau menjadi manusia ia orang banci, tidak wani­- ta dan tidak lelaki, pokoknya ia menjadi seorang sengsa­ra.

134. Dia seharusnya menjadi orang berkasta sudra, kalau per- ­buatan yang baik, kastanya akan meningkat lagi, ia akan
menjadi kasta Wesia, kalau baik perbuatan kasta Wesia- ­nya itu, meningkat menjadi kasta kesatria, kalau perbuat- ­an jelek, tetap berada dalam sengsara, untuk menikma- ­ti buah karyanya.

135 .Lihatlah itu yang berteduh, di bawah pohon curiga, dire- ­but badannya oleh banyak keris, darahnya deras keluar,
tempat menyiksa atma yang lain, bila ia berjalan, di atas
batu ugal-agil, di sana juga tempat tersiksa, seperti gadung
ditempuh angin.

136. Begitulah kata Hyang Penyarikan, Begawan Mercukunda,
terlalu kasihan dalam hati, kemudian sama-sama pulang,
sekarang diceritakanlah I Bagus Diarsa, lalu berjalan ke
arah timur, kira-kira ada setengah jam, lagi berjumpa de­- ngan atma, berkumpul memenuhi ladang.

137. Kemudian Betara Narada tiba-tiba datang, dari Mayapa­- da, dari bepergian menyelidiki, tidak dapat beliau ngadu,
mengadakan perang besar, karena beliau sangat senang,
menonton perang besar-besaran, lalu pulang ke angkasa,
sampailah beliau di neraka.

138. Dijumpai para atma yang banyak, lalu beliau bertanya,
atma bagaimana kau di sini, berkumpul banyak sekali,
semua atma pada menyembah, tuanku sanghyang Narada,
antarkanlah saya, sekarang naik ke sorga, menghadap ke­
pada Ida Betara.


25