jatuh ke sana pasti masak, tunggulah sebentar lagi, di sana
akan tempatmu nanti.
126. Banyak para atma pada menjerit, menangis bergelimpangan, wahai ayah wahai ibu, menyembah lalu berkata, oh,
Tuhanku maafkanlah saya, supaya sedikit sengsara, supaya
sekitar dua tahun, Hyang Penyarikan berkata, kalau ada penggantinya.
127. Kanista madya motama tersebut, sederhana dalam neraka, para atma semua berkata, Tuhanku permintaan saya, jalankanlah
belas kasihan Tuhanku, saya tidak membawa uang, belakangan saya membayar, supaya lipat ganda tiga kali, saya mempersembahkan pengganti dengan uang.
128. Hyang Penyarikan berkata, tidak begitu maksudnya, karena berbakti kepada Tuhan, tidak boleh dirubah-rubah,
sudah ada jangka waktunya, nasib sudah tertulis di kepala,
baik buruk sudah termuat, tidak bisa disesalkan lagi, sudah merupakan hasil perbuatan.
129. Para atma pada membungkuk, mengeluk akan diri, air matanya deras keluar, semua pada menyembah, saya minta
sedekah, perut saya terlalu lapar, selagi kerongkongan saya kering, lama saya tidak makan.
130. Hyang Begawan berbelas kasihan, lalu mencarikan kepada kakaknya dewa Uh Manik, setiap yang dicarinya ada
di sana, air, nira ada di sana, daging, jajan yang baik-baik,
semua atma sudah dapat bagian, habis makan dan minum,
tiba-tiba Yama Bala datang.
131. Banyaknya ada seratus, ada membawa gada, ada membawa tombak besi, lu, gora, serta angkus, sapu besi dan tulup, para atma takut dan lari terpisah-pisah, mereka lari tunggang-langgang, terpaksa jatuh ke neraka, setiap yang menentang kena gada.
132. Begawan Mrecukunda berkata, kakek Penyarikan, apa dosa para atma ini, disiksa semua, berapa lama mereka disiksa, ia berkata dengan halus, Hyang Penyarikan lalu men-
24