Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/60

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

putih, paruhnya seperti besi yang kuat, lalu berperang di
angkasa, saling sambar, saling patuk, bergulat tidak ada yang
mundur, sama-sama berani tidak ada yang mengalah.

63. Semua prajurit kagum, melihat kesaktian keduanya terbang
berputar-putar, berperang tak ada yang mundur, saling pukul
bergumul di angkasa, sangat perwira, berganti tembang
dengan dandang gula.

X. 1.Tidak diceritakan lagi jalannya peperangan, diceritakan seka- rang di alam angkasa, roh Raden Galuh diceritakan, masih tinggal di angkasa, bersama para dewa semua, dan bidadari- bidadari, roh Raden Galuh tidak mau kembali ke sorga, rohnya sangat bersedih, tidak mau tidur dan makan.

2. Para dewa memberi tahu, supaya kembali ke sorga, tetapi beliau tidak mau, silakan tuan duluan, biarlah saya tetap di sini, walaupun sendiri, karena saya merasa kasihan, melihat saudara saya, meninggalkan negaranya, dan saya begini, dan dia juga pergi.

3. Ada yang menyampaikan dengan segera, kepada batara bahwa rohnya Raden Dewi, tidak mau, kembali ke sorga, Hyang batara lalu berkata, kalau tidak mau kembali, antarlah dia turun ke dunia, Dewi Supraba dan Dewi Letama, antarlah sampai kembali hidup seperti sediakala.

4. Dangdang Petak segera pergi, beritahukan kepada Supraba dan Dewi Letama supaya segera, Sang Dangdang sudah ter- bang, perjalanannya turun dengan segera, menyampaikan titah batara, kepada bidadari Supraba dan Letama, Ya ratu dewa gusti, karena roh Raden Galuh.

5. Tidak mau kembali ke sorga, atas titah batara. paduka ber- dua, disuruh mengantar turun, sekarang ke dunia, roh Raden Galuh mendengar sangat senang hatinya, seperti diperciki air amerta (air penghidupan) berkata roh itu kepada bidadari, Supraba dan Letama.

6. Ya dewi saya sangat senang, mohon kepada dewi, supaya

60