21. Disepuh dengan permata biru . kekandelannya (nama bagian keris) emas utama. terlihat sangat mengagumkan , benar-benar raja besar , wajahnya cerah. dan memakai hiasan kepala, dengan mata permata cemerlang.
22. Setelah mohon diri pada ayah dan bunda. raja berkata, "Emas pennata anakku. hendaknya hati-hati". "Ya sekehendak ayah" lalu menyembah kepada ayah dan ibu .
23. Sudah berjalan lengkap sesuai dengan tata cara, diceritakan adik-adiknya, tertib di tengah halaman, semua mohon diri menyembah, sangat senang Raden Mantri . lalu berjalan, diceritakan sudah sampai di Jawa.
24. Komandan pasukan sudah berjalan, seperti dalam cerita, I Tititangedap, prajuritnya 20.000. wajahnya galak dan keren, pantas prawira. menunggang kuda putih.
25. Dengan payung yang tangkainya putih. lalu yang di belakangnya, Meganjalantara. prajuritnya 30.000 , lagaknya sudah tidak sayang hidup , jika diperhatikan, sangat tenang dan serba pantas.
26. Menunggang kuda merah dengan payung merah, dan semua tomboknya, merah menyala, dibelakang itu, I Ujanngaritis berjalan, menunggang kuda, hitam mengkilap.
27. Dengan tanda payung hitam sampi ke tangkainya, semua mengikuti, lalu diantarkan, oleh Baretduta berjalan, wajahnya menakutkan, berewok bulu dadanya, seperti sengaja dihitamkan .
28. Menunggang gajah lima warna, dengan payung belang seperti belangnya kambing. dan pasukan prajurit, loreng bercampur, jumlah pengikutnya 50.000. di belakang itu, adalah Raden Megantaka.
29. Menunggang gajah dengan payung kmbar , diikuti oleh para prajurit , semua pimpinan perang, kurang lebih 200 orang, sudah melewati negara, tidak diceritakan lagi, tentang perjalanan Raden Mantri.
46