Kaca:GEGURITAN BRAYUT.pdf/29

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

yang masih bersenda gurau, De Brayut suami-istri, keinginannya agar dituru ti, supaya anaknya bernyanyi, semuanya tak pilih kasih, dengan menantu pria dan wanita, menuruti, I Wayahan yang memimpin.

129. Wajahnya tak ada yang menandingi, berkidung suaranya indah, kekawinnya sangat merdu, iramanya bergelombang sangat indah, diceriterakan Sang Indumati, dipinang oleh para raja, banyak yang bersayembara, widaragumulung sa- ngat baik, konon tembangnya, tembangnya sumanasan- taka.

130. Semua mengagumi, yang bernama I Nyoman patut dipuji, masih melinting rokok, kukunya putih bersih, lalu bertembang gulaganti, kediri ngaradin ketur, tembangnya sangat indah, malat kidungnya manis, waktu pangipuk, Laseme hampir berperang.

131. I Ketut yang lebih tua, menyam bung dengan kekawin, se- perti ombak bergelombang, suaranya menggema indah, ra- mayana dikuasai, menuruti guru lagu, waktu di Lengkapura, Sang Anoman dipakai duta, lalu mengamuk, dia kentara· di Taman.

132. Saudaranya yang lebih muda, lalu bertembang kekawin, Bratayuda rengnya indah, pada perang tanding Sang Karna, ada membaca usana Bali, pada waktu pada dewa di Tirta empul, bersama tentara memondok, dengan Sanghyang Indra, konon, memerangi I Mayadenawa.

133. Ada yang melagukan wairat, suaranya merdu menawan hati, anyang Nirartane ditembangkan, waktu pergi ke Mengui, tak mengajak iringan, di pinggir laut berjalan, ramai orang yang menyaksikan, meresapi keindahan kekawin, bagaikan gadis yang sedang mabuk asmara, umpama tingkah-laku orang yang menyaksikannya.

134. Ada yang berkidung jayendria, yang biasa dilulungid, puja dharma yang amat indah, wilet basung dangdang gendis, mayura dan ukir kawi, dan mawilet rare canggu, jagul tua

27