Kaca:GEGURITAN BRAYUT.pdf/27

Saking Wikisource
Kaca punika durung kauji-waca

115. Aku I Ketut yang lebih tua, kata-kata yang lain menyahut, memberitahukan kata-kata embok, tapi ingatlah, se- tia dengan kata-kata, siapa yang akan berani mengikuti, ia tinggi besar dan jenggot, mungkin ayah akan berani, dengan barong, (sikap) lagaknya seperti menyergap.

116. Pasti akan bersuami-istri, tapi jangan memilih, berpegang pada nasib sendiri, agar setia dengan kata-kata, ia orang kaya, mas intan perak, sangat banyak, dan wajahnya sangat indah, bila diumpamakan dalam kekawin (ceritera) tampan dan angker, seperti Sang Gatot Kaca.

117. Disahut oleh yang tak tahu malu, tertawa terbahak-bahak. akulah yang mukanya buruk, aku ingin walaupun kotor,jalannya ancung-ancung, pandangannya sangat jelek. pantas ia tak tahu malu, di tempat tidur lalu tertawa semua.

118. Lain lagi yang selalu bertanya (ingin tahu) , apakah kamu masih bertanya, hanya itu saja, apakah Bibi belum mengerti, bila ditanya, apakah ada yang akan jatuh cinta. menjawab yang tak tahu malu, Bibi bila aku yang menafsirkan.keci- cingan kelihatan urat yang besar, alat pitalnya besar dan panjang.

119. Walau tarnpan apa gunanya, bila satu tidak ada, akan begini begitu (bertemu asmara), bila lampu sudah mati apa yang akan dilihat, hanya I Sebaya yang paling tampan, hanya yang satu, itu yang menyenangkan hati. sebesar hidung, hidung babi besar sekali.

120. Tertawa menyahut yang tua, itu yang kamu harapkan, tak tahu kamu mengharapkan yang rupanya buruk, hanya I Sebaya yang dipuji, sangat menyenangkan hati, temannya yang 1ain menjawab, Bibi tidak kagum, seperti kucing suka mencuri menjelma, itulah I Ketut , sangat loba dengan urutan.

121. Begitu kata-katanya tak tahu rnalu, menyahut semua tak tahu malu, ramai bersenda gurau, tertawa tak henti-hentinya , tak diceriterakan sekarang, hati orang yang gembira, se-

25