Kaca:GEGURITAN BRAYUT.pdf/23

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

89. Sibuk mencari simpanan , mengambil sintok dan masui, mengambil daun sirih tua , sangat gelisah (I Sebaya), memuntahkan bebanji, disangka tiwang belabur, I Ketut badannya lemah sekarang, tapi juga salah satu anggota badannya , menghempas-empas, lalu tertawa semua.

90. Hari telah menjelang malam, telah sadar lagi, ramai semua bersenda gurau , karena sangat paniknya, ibunya bersitegang leher, menamai tiwang belabur, I Sebaya bertanya sekarang, apakah saya tidur tadi, tak sadar, mimpi memeluk I Nyoman.

91. Karena sangat lucunya, seperti tak sadar akan diri, miskin dan wajahnya buruk, tak berhati-hati mengeluarkan kata-kata, semua memarahi, saudaranya saling timbal, lalu tertawa semua, yang bernama I Made menasehati, jangan terlalu, pikirkanlah akibatnya.

92. Semuanya duduk, bersama ipar pria dan wanita, ada yang menanyakan, Jero Wayan bagaimana, pikiran jerone sekarang, jero semua mengikuti, De Brayut berkata, sangat gembira, melihat menantu, bersama anak semua.

93. Lalu tersenyum memberitahukan, ayah akan pergi mendukuhin, menantu semua setuju, sangat gembira pria dan wanita, sangat benar, yang bernama I Nyoman berkata, aku merasakan hal itu, sebabnya ada sekarang, dirasakan (dinikmati), hasil orang bertapa.

94. Itulah kerjakan bersama sekarang, I Ketut memikirkan sedalam-dalamnya, satu lagi yang dibicarakan, mencari tempat yang baik, bagaimana cara mencari, I Wayan menjawab, ada yang baik di Gebong, di pohon kepuh menghadap ke timur, karang enjung, mendekati air sungai.

95. Orang tuanya setuju, hanya satu lagi yang dikehendaki, tak menghiraukan hari baik, agar jadi besuk, ayah menyerahkan padamu semua , kerjakan bersama semuanya, semua bersedia, keputusan rapat sudah pasti, tengah hari, semua telah selesai makan.

21