Kaca:GEGURITAN BRAYUT.pdf/20

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

krurai, kelihatann.ra terurai, panjang scperti jenggot menakutkan, kumis dan jcnggot, sangat lebat.

69. Matanya seperti kedipan kilat, yang kembar, berkedip dihembus angin, yang bcrgulung menuju, lobang pohon kepuh bersuara, mendehem seperti memanggil, yang menggoda Pan Brayut, buta-buta sudah menghilang, semua telah pergi, akhirnya sunyi, tak diketahui ke mana perginya.

70. Hari sudah pagi, fajar telah menyingsing , sinarnya kelihatan memancar, De Brayut akan pulang , sudah selesai menyucikan diri, bahagia yang dirasakan, sekarang merasa bahagia, di wilayah banjaran Sari lalu pulang, berjalan pelan-pelan.

71. Sekarang tak diceriterakan di jalan, berjalan pelan-pelan, diceriterakan Pangeran Jembong, pagi-pagi telah membersihkan diri, duduk berselimut putih, masisig dan berkumur, menghadapi alat-alat pewedaan, sudah tersedia sejak tadi, abdinya, membantu hingga selesai.

72. Baru selesai memuja, menyembah Hyang Buda, sikap tangannya sangat bagus, suaranya seperti suara kumbang, suawa upeti stiti, dan mempralina sudah selesai, bersikap yang baik dan matanya dipejamkan, tangannya dicakupkan, Pan Brayut, duduk lalu menyembah.

73 . Lalu bangun memohon air suci, telah selesai lagi menghormat, bersabda Pangeran Jembong, beliau bersabda suaranya halus menarik, di sini nanak berdiri, telah menyembah Pan Brayut, lalu ditanya, segala yang dialami pada waktu bertapa, telah disampaikan, segala yang dialami.

74. Kamu tak ada yang menyaingi, penggodanya sangat berat, bersabda Pangeran Jembong, sangat mengasihi, tersenyum lalu bersabda, namamu sudah sesuai, nanak orang mulia, sangat pemberani, sudah pasti, tercapai yang diharapkan.

75. Tapi tak dapat dibanggakan, bila tak suka mempelajari, yang tiga memencong, yang dua menyebabkan sesat, tempatnya tidak benar, yang di bawah Jalu di atas, begitu cara

18