Kaca:GEGURITAN BRAYUT.pdf/12

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

dipakai rnenghibur, diambilkan sama-sama satu tanding, hanya I Ketut, dirangkul dan diajak makan bersama.

19. Diambilkan sajian kemulan, tiga tanding dihabiskan semuanya, segera dibawa ke dapur, barun tiba menutup pintu, lalu membuka bakul nasi, berisi jembung pinggirannya pecah-pecah, pasunya sangat kotor, lagi pula hilang (pecah) setebih, tempat sambal, cawannya masih sepertiga.

20. Meraba calung mengambil garam, telah selesai menghidangkan nasi, membuka pasu pengaron, pada nyiru berisi, letlet dan sesate gunting, tulang dan dedeleg marus, tulang dada dan sate calon, kekuung dan jepit babi, daging angkuk, songo yang dipakai adonan.

21. Ia makan sangat kuat, lauknya habis dimakan dengan nasi, bersama anak di dapur, yang enam belas menangis merintih-rintih, di luar pagar (ancak saji), semua menangis tersedu-sedu, tidak diberikan ke dapur, I Brayut memarahi, siksik kusung (maki-makian), begitukah mesti orang mempunyai anak.

22. lbunya tidak mengetahui, tak tersangka datanglah suaminya, terus menuju ke dapur, dilihat anaknya menangis, diambil semua dikasihi, yang bernama I Nyoman mengadukan, tidak diberikan ke dapur, ibu makan, I Nyoman bersungut-sungut, lalu ayahnya membuka pintu.

23. Memeriksa simpanan, habis tak berbekas, dengan sate calon, semua telah habis, menghardik dan memandang matanya melotot, lancang gemah Men Brayut, makan sangat lahap, apakah kamu ikut membantuku, aku payah, membuatkan sajian orang tidur.

24. Sungguh kamu sangat jelek, rupamu seperti setan, tingkah lakumu seperti anjing, tak mempunyai rasa belas kasihan, anakmu sangat banyak, tak ingat mengasuh anak, sungguh kamu sia-sia menjelma, kamu hanya penjelma kodok, kamu lahir, hanya mau mempunyai anak.

25. Ada atau tidak ada, pergilah kamu sekarang, biarlah kamu


10