Kaca:GEGURITAN BRAYUT.pdf/11

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

rintih, yang suka menangis, tangisnya keras di bagian kaki.

13. Ada yang mengambil bakul nasi, jatuh di tanah bergulingguling minta babi guling, yang manja telah di gendong, meraba bahu dan menangis merintih-rintih, tak mendengar nasehat, menangis disertai dengan memanggil-manggil, minta sate calon, yang loba perutnya hingga kenyang kelebihan, hingga tersendat-sendat, minta tulang-tulang yang digoreng.

14. Ada yang baru bangun menerjang, baru bangun minta nasi, ada yang memaksa minta susu ibunya, berebutan semua. menangis, ada. yang menangis merintih-rintih, sangat riuh seperti orang memukulkan polongan bambu, ada yang mengocok cerek, yang bernama I Nyoman merusak dinding, sangat ribut, tangisnya riuh-rendah.

15. Maka Men Brayut tidurnya terjaga, mendengar anak-anak: nya menangis, bangun setengah sadar, badannya lemah, mengusap-usap matanya masih terpejam, gatal korengnya kumat, menggaruk suaranya gerak-gerok, kain dalamnya banyak bertuma (semacam kutu), seperti tak kurang seratus ribu, ada yang bertelur, anaknya berserakan.

16. Mau bangun masih bermalas-malas, masih menangkap tuma siksik-siksik kutunya hingga di leher, bergerayang dan bergeridip, dicari-cari dengan tangannya siksik-siksik, tangannya naik turun, sibuk tangannya membunuh, anaknya merebutnya, ada yang mernakan, mulutnya cepat seperti alat penghalus kapas.

17. Seperti tak habis-habisnya, karena sangat banyak, sekarang ia keluar rumah, anak-anaknya mengikuti, dituntun sebelah kanan dan kiri, di belakang dan di muka, ada yang mengambil susu, ada memcluk dan mencium pipi, beriring-iring, terhalang setiap melangkali.

18. Sekarang tak bisa berjalan, I Ketut kemauannya supaya diikuti, mengajak menonton barong, yang lain mau meminta, semua memanggil ibu, ayahnya pergi nganggur, banten

9