Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/69

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

disuruh memasak binatang yang didapatkan itu. Semua juru masak muntah-muntah setelah mencium bau masakan. Lebih-lebih mereka tidak tahan melihat beberapa anak anjing masih utuh dalam periuk. Setelah masak, masakan itu dibawa ke' kamar Galuh Liku oleh juru masak sambil menutup hidung. Raden Mantri juga ikut geli melihat masakan itu. Kalau tidak tergila-gila kepada Galuh Liku, mungkin beliau turut muntah.

"Kanda, mari kita makan bersama-sama, hidangan sudah tersedia, alangkah lezatnya!" kata Galuh Liku.

"Silakan Adinda makan lebih dahulu ! Kanda belum lapar",ujar Raden Mantri. Galuh Liku makan dengan lahap. Raden Mantri tidak pernah merasa enak makan sehingga badan beliau makin kurus. Jika pelayan beliau menyuguhkan hidangan yang lain daripada hidangan Galuh Liku, barulah beliau mau bersantap. Baru dua suap nasi masuk ke dalam mulut, kalau teringat akan hidangan Galuh Liku, beliau pun tidak jadi makan.

Pada suatu ketika Galuh Liku memasak di dapur, pembantunya disuruh melayani. Karena tidak tahan mencium bau masakan Galuh Liku, pembantunya merasa mual saja. Karena itu, Galuh Liku marah dan hendak memukul pembantunya dengan kayu api. Hamba perempuan itu lari ke luar. Pada saat itu dilihat oleh Raden Mantri Anom pelayan yang lari ke luar tersebut. Kemudian Raden Mantri Anom bertanya,

"Hai, pelayan, mengapa kamu lari? Apa yang kamu takuti?" Kemudian dilaporkan oleh pelayan kepada Raden Mantri Anom bahwa dia akan dipukul dengan kayu api oleh Galuh Liku. Bukan main marah Raden Mantri Anom setelah mendengar laporan hamba itu. Berkata Raden Mantri Anom,

"Mengapa kamu dikalahkan oleh pendatang yang makin sombong itu? Panggil dia dan suruh ke luar, akan kubelah kepalanya!"Perkataan Raden Mantri Anom didengar oleh Galuh Liku. Karena takut kepada Raden Mantri Anom, Galuh Liku dengan cepat masuk ke kamar dan melaporkan kepada Raden Mantri bahwa kepalanya akan dibelah oleh Raden Mantri Anom. Raden Mantri menjawab,

"Maka dari itu, janganlah kamu sombong! Putraku tidak pernah takut terhadap siapa pun. Kalau kamu berkata yang bukan-bukan, pasti akan menerima ganjaran." Sejak saat itu Galuh Liku

63