Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/269

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

sangka-sangka beliau sampai di tempat I Mantri Koripan.Raden Galuh terkejut melihat saudara sepupunya tidak bisa bergerak, pe- rutnya buncit. Raden Galuh terharu melihat Raden Mantri. Setelah ulat yang diajak itu mendengar sakit Raden Mantri, dia berkata,

“Tuanku Raden Galuh, bakarlah diri hamba dan abu pem- bakaran itu pakailah mengobati Raden Mantri! Setelah diobati, beliau pasti sembuh!”

Sekarang ulat itu dibakar oleh Raden Galuh, abunya dicam- pur dengan air, lalu Raden Mantri disuruh minum. Setelah beliau minum obat itu, seketika keluar bangkai ular dengan bangkai anak-anaknya. Raden Mantri dirawat oleh Raden Galuh hingga sembuh seperti semula.

Sekarang tersebutlah raja Koripan. Beliau mendengar berita bahwa putranya telah sembuh, lalu hambanya diperintahkan un- tuk menjemput ke hutan. Raden Mantri dan Raden Galuh berang- kat ke istana Koripan. Setibanya diistana beliau disambut oleh ayah dan ibunya.

Itulah sebabnya, sampai sekarang orang tidak boleh mene- guk langsung air pancuran yang sedang memancur dan mengupas kapas pada hari Tumpek Wayang.

263