Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/191

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

2.11.2 Terjemahan

Raden Galuh Anom


Diceritakan raja dan permaisuri Daha sudah mangkat dan meninggalkan seorang putri yaitu Raden Galuh. Raden Galuh mempunyai ibu tiri bernama Galuh Limbur. Negeri Daha diperintah oleh Mangkubumi bersama Galuh Limbur. Galuh Limbur tidak senang kepada Raden Galuh Anom. Beliau jarang-jarang diberi makan dan ditempatkan di Semanggen. Raden Galuh bersedih dan badannya sangat kurus karena jarang-jarang makan.

Batara Siwa mengetahui keadaan itu dan berbelas kasihan kepada Raden Galuh. Maka kera sakti diperintahkan turun ke dunia untuk mengasuh Raden Galuh Anom. Kera sakti menurut perintah Dewa Siwa dan segera turun menuju perkebunan masyarakat dusun. Ia ditangkap oleh penduduk dan dijual ke kota. Ditawarkanlah dia kepada Galuh Liku, lalu dijawab,

“Ah, untuk apa aku membeli kera kumal!" keras itu dibawa berkeliling lagi, tetapi tidak seorang pun mau membeli. Kemudian keras itu dijual kepada Raden Galuh di Semanggen. Kera itu dibeli dengan harga dua puluh lima kepeng. Orang dusun itu sangat gembira dan segera pulang. Diceritakan Galuh Liku mengumumkan kepada rakyat,

“Barangsiapa memberi nasi kepada Raden Galuh, akan di bunuh!” karena itu, penduduk tidak berani lewat di sana. Raden Galuh terus-menerus menangis. Kera sakti berkata,

“Oh, Ratu Raden Galuh, hamba bermaksud menjual nasi’’.

"Hai, Bibi kera sakti, bisakah Bibi memasak?” tanya Raden Galuh.

"Hamba bisa, Ratu Raden Galuh’’, jawab kera,

“Ya, kalau demikian, silakan Bibi menjual nasi!" Sesudah itu kera sakti pergi ke pasar membeli beras dan lain-lain. Sehabis berbelanja selengkapnya, dia pulang. Setiba di tempat tinggal Raden Galuh, dia sibuk memasak, membikin sate dan tum". Setelah selesai memasak, dia berjualan di Balai masyarakat. Nasinya laris hingga habis terjual seharga seratus kepeng. Raden Galuh sangat se

__________________________

7 Tum = Nama lauk yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.


185