Kaca:Babad Praya.pdf/92

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

82


Ama' Tombok Ama' Lembain,

Ama' Gewar Ama'Tiyo tak renggang,


259. Lebih ramai pertempuran,

saling membabatkan pedang,

menghantam dan menyepak,

sorak begalau suara bedil,

sama bertindak sediri,

Praya tak kenal takut,

tekadnya bertawakal,

menjujung perang sabil,

sudah merupakan takdir Illahi.


260. Yang datang dari barat itu,

mengincar masjid semua,

berniat mau membobol,

seperti ikhwalnya kemarin,

dan Praya pendekar pilihan,

di setiap desa yang kesohor kebal,

tetapi manusia tahanan,

yang mengeluarkan sama satu,

Mamben, Kawo, Batujai,

Pemuja.


261. Itu yang menyerbu meruak,

tembok masjid agar hancur,


Ama' Tombok ama' Lembain,

Ama' Gewar ama' Tiyo' nde' baseyang.


259. Lebih aran ramena siyat,

pedang saling pedang tarik,

saling jagur saling sepak,

surak awor timpal bedil,

pada ngandelang diri',

Praya mula ilang takut,

prangena pada tawakal,

pada junjung prang sabil,

was katuduh si' kasuka' takdirulah.


260. Silekan baret no kocap,

tarik pada ngulah masjid,

prangena malik babedah,

mara' tingkahna sirubin,

malik soroh magelik,

bilang desa sikasub teguh,

lagu' manusa tuptupan,

si nyugulang pada sai',

desa mamben kawo batujai Penuja'.


261. Yeno gen ngregah nyenyeda',

tembok masjid mangda bersih,