Kaca:Babad Praya.pdf/93

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

83


bedil berbentum dan sorak,

tersebut yang didalam masjid,

sudah sama siaga,

orang hitam itu keluar,

bersama anak-anak,

berhias sumping sekedar taji,

bercelana panjang sutera.


262. Berbagai sutera kuning muda,

yang melihat takjub heran,

tetapi tak semua bisa melihat,

hiasannya berkilauan,

bercahaya kuning cemerlang,

sama hiasannya yang tiga,

maka orang yang melihat

penglihatan orang lain pula,

ketiganya bersejata pedang.


263. Pantas setingkah polahnya,

menari melambaikan tangan,

ayolah mendekat abang,

lama sudah kutunggu,

ini aku akan menjamu,

karana di sini gawe baru tiga,

gawe besar masih di belakang,


"bedil terter awor surak,

kocap sidalem masjid,

was pada tangar gati,

dengan si bedeng no sugul,

bareng timpal kanak-kanak,

pepayasan no lain sekar taji,

selowar gagencaran sutra.


262. Betangkong sutra kuning muda,

sigagita' banga' tarik'

pasti ndi' slapu' gagita',

payasna nyeleng ngredep gati,

cahyana tandur kuning,

patuh payasna si telu,

jari dengan si gagita',

nggita' dengan lain-lain,

tatelu'na tarik pada basikep pedang.


263. Patut sapari polah na,

ngigel tur baruan mudi,

sila' gama' rapet kaka',

suwe lalo' tiang nganti,

na iya gen ngenemin,

krana' ita gawe bru' telu,

gawe bele' masih mudian,