Kaca:Babad Praya.pdf/9

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

lam Sasak di kemudian hari. Inilah pokok pangkal ketidaksenangan Anak Agung Made yang kemudian berniat membunuh keponakannya sendiri.

Yang sangat menarik dituturkan oleh Babad Praya ini adalah ketidakmampuan laskar Bali yang jumlahnya puluhan ribu itu mengalahkan tujuh orang pemimpin Praya yang sudah terkepung pada sebuah masjid sederhana di pusat kota Praya. Pemimpin Praya itu terdiri dari empat orang ningrat Sasak yaitu, Lalu Semail alias Guru Bangkol, Haji Yasin, Mami' Diraja, dan Mami' Sapian. Tiga orang pengikutnya adalah dari golongan rakyat yang tidak jelas namanya. Selama tiga hari berturut-turut ketujuh orang ini dikepung oleh ribuan laskar Bali yang bersenjata bedil, tombak, pedang, dan keris kelewang. Tiga hari semata-mata cuma tujuh orang Praya saja tidak terkalahkan. Pada hari berikutnya barulah masuk para pengungsi yang kembali pertama sejumlah lima puluh orang. Selanjutnya selama sepekan lagi Praya yang berlaskar ratusan orang tidak dapat pula dihancurkan. Semakin hari laskar Praya semakin kuat dengan kembalinya para pengungsi. Akhirnya keadaan menjadi terbalik. Kini giliran laskar Bali menerima tekanan-tekanan. Praya memang "si bocah nakal" yang mampu merepotkan juragannya, bahkan dapat merusak benteng dalam semalam. Oleh karena itu, dijuluki "Si Pagah Praya" yang artinya "Si Pantang Mengalah".

Sewaktu tujuh pendekar Praya terkurung di masjid konon terjadi keajaiban. Pertolongan gaib Tuhan turun dengan datangnya seorang wanita tua dekil sebagai juru masak mereka. Pekerjaannya yang serba asal-asalan mampu menyajikan makanan dan kopi yang sangat berkhasiat memulihkan kekuatan ketujuh pahlawan tersebut. Begitu pula pada waktu masjid akan dibakar tampil dua orang ajaib bersama anak kecil yang menjaga masjid dari serbuan musuh.

Di pihak pasukan Bali ketidakmampuan laskarnya menaklukkan segelintir orang Praya telah mempermalukan Si Anak Agung Made selaku panglima perangnya. Tidak urung Anak Agung Ngurah ayahnya menjadi sangat kecewa dan mengirim surat teguran ke markas Agung Made di Puyung.

           ix