Kaca:Babad Praya.pdf/10

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Kesulitan yang dihadapi Made adalah bahwa pasukannya terdiri dari orang Bali dan Islam Sasak yang direkrutnya dari seluruh desa jajahannya di Lombok.

Pasukan Islam Sasak ini justru menimbulkan beban karena tidak sungguh-sungguh bertempur melawan sanak saudaranya sendiri.

Situasi politik di setiap desa sudah berubah. Kesetiaan terhadap Raja Bali mulai gugur satu per satu. Tambahan pula di Karang Asem Bali masih terjadi sengketa dengan kerajaan Klungkung.

Api peperangan ini menjalar kesana-kemari antar penguasa Bali dan para pemimpin Sasak dan juga antara Karang Asem dan Kelungkung.

Akhirnya berlarut-larutlah peperangan yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Berkali-kali Praya tergencet dan dikucilkan sampai kelaparan, tetapi tetap teguh bertahan. Akhirnya, ia tertolong dengan timbulnya pemberontakan hampir di seluruh Lombok terutama yang disponsori oleh Haji Ali Batu, Sakra. Orang Praya berubah menjadi penyerang dan pendekar perang di setiap medan. Pengalaman pahitnya telah mematangkan siasat dan jurus perangnya.

Cerita ini pada dasamya penuh ketegangan. Akan tetapi, setiap saat kita dibuatnya merenung berpikir membayangkan latar belakang dan bentuk pikiran yang mereka kembangkan di masa lalu. Di sanasini kita pun dapat tertawa lebar karena berbagai kelucuan, kekonyolan yang diungkap secara jelas tanpa tedeng aling-aling. Tidak perduli siapa pelakunya, raja, panglima atau si rakyat jelata, si orang Bali atau orang Sasak. Ia bercerita apa adanya dan nyaris tidak memihak siapa pun.

Sebagai salah satu isyarat dari kenetralan sang penulis, penulis telah membahasakan penguasa Bali dengan bahasa yang pantas (bahasa halus) dan pujian atas kepintaran dan kekuatannya yang besar. Mari kita baca seluruhnya babad ini.