Kaca:Babad Praya.pdf/20

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

10

beras direndam terserah menjadi apa,


27. Berkata lagi mami’ Sapian,
kakau begitu apa ditunggu,
besok akan berangkat,
menyerbu desa Bali,
Cakra Mataram sampai hancur,
ayo pulanglah kalian,
siapkan senjata,
semua berpamitan,
memasang tombak mengasah pedang.


28. Sang guru bersama mami’ Sapian,
sudah merupakan sama berontak,
juga mami’ Srinata,
tetapi ada seorang mami’,
tidak mau ia berontak,
berlari lalu ke Cakra,
mau akan melaporkan,
hal Praya mau berontak,
akan mengamuk masuk Cakra Mataram.


29. Tak dituturkan malam pun siang,
terang desa kentongan berbunyi,
orang desa penuhlah,


beras bekerem tiwas nene’ temerintah.


27. Malik nimbal mami’ Sapian,
lamun meno apa gen antih,
jema’ tao ta gen lampa’,
gebuk desa tau Bali,
Cakta Mentaram, jangka tiding,
aluh ule’ pada selapu’,
dabdabang sasikepang,
selapu’ pada bepamit,
masang tumbak ngasa’ kelewang.


28. Guru bareng mami’ Sapian,
was mupakat bareng bebalik,
tuting mami’ Srinata,
lagu’ ara’ sopo mami’,
betrusan nde’na mele bebalik,
berari betrus turun,
prang nane gen ngaturang,
pretingkah Praya bebalik,
gena ngamuk tama Jero Cakra Mentaram.


29. Nde’na kecap peteng benar,
benar desa kulkul muni,
dengan desa kesabolan,