Kaca:Babad Praya.pdf/105

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

95


musuh akan berani keluar,

lalu masuk menyandarkan senjata.


294. Ada membicarakan jimatnya,

bebadong sudah digantung,

macam-macam tingkahnya,

ada berdendang senandung,

bercanda tertawa ngikik,

ada tidur ada berdiang,

tapi karena waspada,

tetap memakai sabuknya,

samapi pagi tangkai tombak tak dilepas.


295. Lalu datang pasukan Praya,

datang bersepi-sepi,

sudah merapat di pagar,

diam tak ada berbisik,

seperti orang mencuri,

ada tiga masuk menyaru,

di dalam kubu.

banyak musuh membaur,

berniat mengamuk membunuh Durma.


musuh gen rani nyugulin,

banjur tama pada nyandarang gegaman.


294. Ara' si nggagar babasa',

bebadong pada no selit,

lue' macem tatingkahan,

ara' bakedung-bagending,

bajorak' rere' engkikik,

ara' tindo' lain barindu,

lagu' si tebel pikirna,

tagu' batelikes linting,

jangka benar watang tumbak nde'na lepas.


295. Banjur dateng soroh Praya,

dateng-dateng pada sepi,

was dateng ndepih le' gelar,

tedok nde' nara' bakresik,

tingkahna cara memaling,

ara' telu tama nyaru,

le' dalem panyuteran,

lue' tama ngarokang diri',

brangen ngamuk gen nyajeyang soroh Durma.


PUH DURMA.


296. Di luar bersorak membaca shalawat,

yang di dalam mengamuk,

gulung-mengulung dalam kubu,

berebutan jalan berlari,


296. Sile' luar surak ya maca selawat,

sile' dalem ngamuk gelis,

soroh bali kupar,

saling gulung dalem petak,